Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan “Balai Kirti”

  • Sebagai Negara produsen minyak dunia, Indonesia menjadi anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries). Pada 27-30 Mei 1976 untuk kali kedua Indonesia bertindak sebagai tuan rumah dalam penyelenggara konferensi OPEC yang ke-47 di Bali (sebelumnya pada 1964). Dalam pidato pembukaan, Presiden Soeharto mengemukakan beberapa permasalahan, antara lain: Tingkat harga minyak bumi yang wajar, tetapi adil dan stabil; dan Meningkatkan persatuan dan kesatuan di antara negara-negara anggota OPEC serta Negara negara berkembang umumnya.
  • Pada 17 Juli 1976, Presiden mengesahkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1976 tentang Pengesahan Penyatuan Timor Timur Ke Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Timor Timur. Dengan undang-undang tersebut, secara resmi wilayah Timor Timur yang sebelumnya jajahan Portugal, menjadi bagian yang tidak terpisahkan lagi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan undang-undang itu, seluruh peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia berlaku untuk wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Timor Timur, dan seluruh rakyat Timor Timur menjadi rakyat dan warganegara Republik Indonesia. Lahirnya undang-undang tersebut merupakan pengukuhan keinginan rakyat Timor Timur untuk menyatu ke pangkuan ibu pertiwi, dan bergabung dengan saudara-saudaranya yang selama berabad-abad terpisah karena penjajahan. Dengan undang-undang itu pula wilayah Timor Timur menjadi Provinsi Daerah Tingkat 1 yang ke-27.
  • Meskipun Indonesia untuk kali pertama ikut kegiatan SEA (South East Asia) Games ke IX yang diadakan di Kuala Lumpur, Indonesia juara umum dan mampu mempertahankan prestasinya pada SEA Games ke X pada 1979 di Jakarta, ke XI pada 1979 di Manila dan XII pada 1983 di Bangkok.
  • Dalam rangka melaksanakan Saptakrida Kabinet Pembangunan II, telah dilaksanakan Pemilihan Umum III pada 2 Mei 1977. Terbentuklah kemudian DPR RI dan MPR. H. Adam Malik terpilih sebagai ketua MPR. Kemudian pada 11-23 Maret 1978 diadakan Sidang Umum MPR. Sidang ini berhasil menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1978-1983; dan Menetapkan Jenderal Soeharto sebagai Presiden RI dan H. Adam Malik sebagai wakil Presiden.

Tim Storyline Museum Kepresidenan “Balai Kirti” Bogor