Indonesia memiliki 8 Warisan Dunia yaitu : Cultural and Natural Heritage yang meliputi, Candi Prambanan (1991), Candi Borobudur (1991), Situs Manusia Purba Sangiran (1996), Pemandangan Budaya Bali: Sistem Subak sebagai Manifestasi Filsafat Tri Hita Karana (2012), Taman Nasional Komodo (1991), Taman Nasional Ujung Kulon (1991), Taman Nasional Lorentz (1991), Hutan Hujan Tropis Sumatera (2004)
Jakarta – Masih dalam rangka merayakan Hari Warisan Dunia yang berlangsung setiap tanggal 18 April, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya memberikan pendukungan dalam acara “Bisik-Bisik Yuk: Bincang Asik Yovetage untuk Komunitas” yang berlangsung pada hari Sabtu tanggal 28 April 2018 di Museum Nasional Jakarta. Acara ini menghadirkan pembicara daru Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta dan juga seorang Arkeolog Pak Candrian Attahiyat dan dari perwakilan UNESCO di Jakarta yakni Bu Santi Astari.
Acara dibuka langsung oleh Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Bapak Nadjamuddin Ramly. Dalam pembukaannya Pak Nadjamuddin menjelaskan bahwa indonesia merupakan salah satu negara super power dalam bidang kebudayaan. Sebutan itu adalah pujian dari Irina Bokova, Direktur Jenderal UNESCO (2009-2017). Selain memiliki 8 Warisan Dunia yang sudah diakui UNESCO, Indonesia juga memiliki 594 Warisan Budaya Takbenda yang sudah ditetapkan sebagai warisan Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan sudah tercatat lebih dari 7000 Warisan Budaya Takbenda mulai dari Kuliner, Kain, Seni Tari, Tradisi Lisan dan lainnya yang belum ditetapkan.
Paparan pertama dilakukan oleh Pak Candrian Attahiyat yang menjelaskan mengenai peran generasi muda dalam mengenal Warisan Dunia, dari yang sudah ada dan yang akan diusulkan ke UNESCO yaitu Kota Tua Jakarta dan Tambang Ombilin di Sawah Lunto Sumatera Barat. Paparan kedua dilakukan oleh Bu Asantri Astari tentang pentingnya kesadaran generasi muda terhadap situs warisan dunia di Indonesia, bahwa dengan membangun kesadaran tentang situs warisan dunia berarti turut melestarikan Situs Warisan Dunia Indonesia ke depan.
Acara ini dihadiri oleh para alumni World Heritage Camp Indonesia 2016 dan Komunitas pemuda peduli warisan dunia.