Tari Linda, Sulawesi Tenggara

0
6950

Linda berasal dari kata melinda-linda yang artinya gerakan-gerakan tubuh yang ritmis yang dapat menyentuh hati, sehingga menimbulkan rasa indah dan artistik. Ada dua versi yang menjelaskan mengenai asal usul tarian ini, yakni: Tari Linda diciptakan oleh Wa Ode Kamono Kamba, putri La Ode Husein yang bergelar Omputo Sangia sebagai Raja Muna ke XV yang memerintah pada abad III. Menurut versi ini dikatakan bahwa pada suatu saat Wa Ode Kambono kamba menjelang remaja, ia bermimpi didatangi tujuh bidadari dari khayangan dan menari-nari di sekelilingnya. Sementara itu, di siang harinya ia juga melhat pula seekor burung Boreranga (sejenis burung elang) yang sedang melayang-layang tanpa mengepakkan sayapnya. Saat itu ia teringat akan mimpinya semalam. Tanpa ia sadari ia langsung berdiri meliuk-liukkan badannya, menirukan gerakan-gerakan tubuh bidadari yang dilihat dalam mimpinya. Beberapa saat kemudian teciptalah sebuah tarian. Dalam perkembangan selanjutnya, tarian tersebut kemudian dipertunjukkan di depan sang raja. Gerakan meliuk-liuk tersebut dikenal sebagai melinda-linda. Versi yang kedua menjelaskan bahwa tarian linda telah ada sejak zaman Sangke Palangga (Tandiabe istri dari Beteno Nitombula sebagai Raja Muna yang pertama yang memerintah pada abad ke XIII. Versi ini menjelaskan bahwa ketika Sangke Palangga terapung-apung di tengah lautan selama empat puluh hari di dalam palangganya (alat transportasi sejenis bokor), ia selalu melihat burung-burung laut mengelilinginya dengan gerak melinda-linda. Ia selalu melihat juga palangganya berayun-ayun dan terbuai ke sana ke mari yng dimainkan oleh ombak dan gelombang air laut, yang gerakannya juga melinda-linda. Saat itu, ia juga memperhatikan suasana pasang surutnya air laut, yang pada waktu itu adalah Bulan Purbani yang dinamakan Wula Linda. Ketika kembali ke darat di istana suaminya. Beberapa hari kemudian timbullah inspirasinya untuk mengajarkan gerakan melinda-linda tadi kepada putrinya Wakilambibito, yang pada saat itu telah menjelang remaja. Suatu saat ketika dalam suatu upacara, putrinya telah mampu mempertunjukkan Tarian Linda tersebut.