Jakarta – Tema talkshow segmen kedua dari rangkaian acara jelang pembukaan “Europalia Arts Festival Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di GIK Grand Indonesia adalah tentang Komik. Talkshow ini membahas tentang komik dan sejarah komik di Indonesia. Berbagai macam komik yang mulai muncul pada tahun 1920-an hingga puncaknya tahun 1980-an akan dipamerkan di Europalia.
Segment kedua ini dibahas oleh Hikmat Darmawan (Kurator Komik) dan Sheila Rosmita Putri (Komikus). Peserta talkshow datang dari masyarakat umum dan perwakilan dari kedutaan, terutama kedutaan Belgia. Sebelum memulai talkshow perwakilan Duta Besar Belgia untuk Indonesia menyampaikan kata sambutan dan sangat berterima kasih atas undangan yang diberikan. Setelahnya Direktur Jenderal Kebudayaan lalu memberikan sambutan dan menyatakan kerja keras telah dilakukan oleh tim Europalia atas terselenggaranya event hari ini dan event-event kedepan dalam rangkaian acara Europalia. Talkshow ini dihadiri pula oleh Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Pak Nadjamuddin Ramly.
Bahasan segment kedua ini Hikmat Darmawan memperlihatkan bagaimana perkembangan komik mulai tahun 1920-an hingga tahun sekarang. Dalam sejarahnya, perkembangan komik di Indonesia sebenarnya mendapat pengaruh besar dari komik-komik Eropa. Namun begitu Ilustrasi yang dibuat, tema dan cerita banyak mengambil dari kisah-kisah cerita nusantara.
Komikus atau Ilustrator Sheila Rosmita Putri menjadi salah satu komikus/Ilustrator yang karyanya akan dipamerkan dalam rangkaian acara Europalia. Sheila dalam karya komiknya mengambil tema-tema kehidupan sehari-hari yang terjadi di Jakarta. Mulai dari hiruk pikuk kemacetan Jakarta, kehidupan di gang-gang rumah, kehidupan usaha ekonomi kecil seperti warung, tukang gorengan ataupun jasa potong rambut.
Talkshow ditutup dengan penampilan dari “Tesla”, seorang musisi dengan aliran musik elektronik, yang karyanya terinspirasi dari kegalauan hati sang musisi sendiri. Festival Seni Europalia Indonesia akan berlangsung dari tanggal 10 Oktober 2017 hingga 21 Januari 2018, melibatkan sebanyak 486 pekerja seni dalam 226 program acara di beberapa kota di Belgia dan enam negara Eropa lainya yaitu Jerman, Belanda, Austria, Polandia, Inggris dan Perancis.
