Seni Topeng Papua

Seni Topeng Papua

Suku-suku bangsa di Papua memiliki budaya topeng sejauh sebagai media komunikasi dengan para leluhur mereka melalui upacara adat

Suku-suku bangsa di Papua memiliki budaya topeng sejauh sebagai media komunikasi dengan para leluhur mereka melalui upacara adat. Mika pun terdapat dari topeng Papua, itu bukanlah suatu seni yang lahir dari tradisi melainkan transformais antara topeng sebagai seni tradisi dengan koreografi gerak yang diciptakan oleh seniman-seniman kontemporer. Keterampilan ukir mereka yang suddar turun temurun itu lekat dengan seni patung kayu yang juga sangat disakralkan. Maka dari itu bagi sebagian besar suku bangsa di Papua, di luar pelengkap acara adat, topeng merupakan barang kerajinan semata.

Suku Tabi dan suku Engros yang tinggal di teluk Humboldt membuat topeng anyaman rotang dengan sangat halus dan padat, dibuat dengan keahlian yang sangat tinggi. Topeng ini biasanya dipergunakan untuk upacara penguburan.

Suku Asmat menggunakan topeng Jipay untuk memperingati atau berhubungan dengan roh leluhurnya melalui upacara adat yang disebut dengan pesta roh atau pesta topeng. Topeng Jipay dirancang untuk menutupi seluruh tubuh kecuali kaki. Topeng ini debut dengan sangat rahasia di rumah kaum pria. Dalam istilah orang Asmat, pesta adat ini disebut dengan mamar atar bunmar pokbui. Pesta roh ini bertujuan untuk memperingati keluarga dekat yang telah meninggal dunia. Untuk mempersiapkan upacara ini dibutuhkan waktu sekitar enam hingga dua belas bulan.

-Jago Tarung Yogyakarta- Indonesian Mask: Touching the Hidden Spirit-

Scroll to Top