Topeng tak sekedar perwujudan dari karakteristik yang menakutkan hingga yang menyimpan banyak rahasia. Seni topeng di Indonesia masih terjaga hingga saat ini karena merupakan gambaran metamorphosis manusia dari waktu ke waktu untuk menemukan jati dirinya. Dibalik topeng terdapat olah seni yang sangat kompleks sebab ia kemudian dimanifestasikan menjadi tari-tarian, pewayangan, hingga drama atau teater yang sarat dengan simbol-simbol dan pesan-pesan lewat lakon adaptasi dari berbagai sumber dan literature.
Di Indonesia terdapat beberapa wilayah provinsi yang memiliki tradisi berkenaan dengan pertunjukkan topeng yang masih berlangsung hingga saat ini. Tradisi di sini dimaksudkan sebagai situasi dimana seni topeng yang ada telah menyatu ke dalam budaya dan adat istiadat masyarakat setempat sehingga pelaku dan infrastrukturnya berjalan dengan mapan dan berkelanjutan mendorong terbentuknya regenerasi penari topeng, perkumpulan atau sanggar tari topeng, komunitas pengrajin topeng, serta masyarakat penikmat di Indonesia yang memiliki tradisi seni topeng seacara mapan adalah Jawa Barat. Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jakarta, dan Papua.
Seni topeng bukan hanya tontonan semata, selain mengandung hiburan, seni ini juga mengandung symbol-simbol berbagai aspek kehidpan seperti kesederhanaan, keadilan, kesabaran, kebenanran, kesuburan, pengetahuan, berjuang untuk cita-cita, cinta dan kesetiaan, kedamaian, spiritualitas, nilai-nilai kepemimpinan, kebijaksanaan, kepatuhan terhadap nenek moyang, atau bahkan angkara murka. Ia juga sebagai gambaran siklus kehidupan manusia sejak ia dilahirkan, menginjak dewasa, hingga meninggal dunia. Tari topeng pada kenyataannya merupakan media komunikasi yang positif.
Ekspresi yang ditampilkan topeng meliputi tipe halus, kasar, galak, ksatria. Raksasa, dan lain-lain. Bahan pembuatannya adalah kayu ringan yang halus dan tahan lama. Pewarna yang digunakan berasal dari berbagai bahan alam, misalnya untuk warna kuning, oker, dan coklat menggunakan jelaga, warna putih menggunakan gerusan tulang atau cangkang kerang, warna biru dengan daunt arum, dan bahan gincu dipergunakan untuk menghasilkan warna merah. Prada emas dari cina dipakai untuk memberikan kesan agung. Topeng-topeng di era modern pada umumnya terbuat dari bahan tumbuh-tumbuhan.
-Jago Tarung Yogyakarta- Indonesian Mask: Touching the Hidden Spirit-