Rencong merupakan senjata tradisional yang digunakan Kesultanan Aceh sejak masa Pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah yang merupakan Sultan Aceh yang pertama menurut catatan sejarah. Kedudukan Rencong di Kesultanan Aceh sangatlah penting, Rencong selalu diselipkan di pinggang Sultan Aceh, selain itu para Ulee Balang dan masyarakat biasa juga menggunakan Rencong.
Rencong emas milik Sultan Aceh dapat kita jumpai di Museum Sejarah Aceh, dari bukti sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa Rencong memang sudah terlahir sejak masa Kesultanan Aceh, namun pembuat pertamanya sampai saat ini belum diketahui.
Rencong adalah simbol keberanian dan kegagahan ureueng Aceh. Bagi siapa saja yang memegang Rencong, akan merasa lebih berani menghadapi musuh. Pada masa sekarang, senjata ini memang sudah tidak relevan untuk digunakan sebagai senjata penyerang.
Namun untuk saat ini, Rencong masih relevan sebagai sebuah simbolis dari keberanian, ketagguhan dan kejantanan dari Masyarakat Aceh. Untuk itu, pada beberapa acara seperti; upacara pernikahan, rencong dipakai. Pemakaian benda ini lebih mengarah kepada simbolisasi dari keberanian seorang laki – laki dalam memimpin keluarga setelah menikah.
Sumber : Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 Buku Satu