Rangkaian Kegiatan International Gamelan Festival 2017, 5 – 15 September 2017 di London,

0
983

Kegiatan International Gamelan Festival 2017 meliputi kegiatan seminar, workshop, kolaborasi, pemberian penghargaan, pertunjukan Setan Jawa karya Garin Nugroho. Penghargaan khusus oleh Kemdikbud atas nama Bangsa Indonesia, diberikan kepada tiga pelopor gamelan Inggris: Alec Roth, Neill Sorrell, dan Anne Hunt. Dari rangkaian kegiatan ini, tujuannya untuk; 1) melihat eksistensi gamelan dunia, 2) sebagai bagian dari strategi diplomasi budaya Indonesia, dan 3). sebagai pemetaan dalam rangka “membawa pulang kembali” gamelan ke Indonesia dalam kegiatan yang bertajuk serupa “International Gamelan Festival” (IGF) 2018. Seminar untuk mengeksplorasi gamelan Indonesia ke dunia Internasional, sekaligus menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang perkembangan gamelan Indonesia di dunia dari peserta yang hadir. Dengan kegiatan workshop diharapkan terjadi interaksi antar maestro gamelan dunia, sehingga ada kolaborasi keahlian gamelan dalam ekspresi yang berbeda.

Pegiat gamelan dari berbagai negara akan mengikuti workshop di SOAS University of London yang difasilitasi oleh Pakar Gamelan di bawah koordinator Prof Rahayu Supanggah dan Prof Sumarsam. Diujung acara, 8 September 2017, sekira dua jam, beberapa grup gamelan di Inggris tampil dalam acara kolaboratif. Berbagai grup gamelan berbaur, “membentuk” grup gamelan dadakan tampil dalam pertunjukan kolaboratif. Dalam pertunjukan ini, dua grup utama, yakni Siswa Sukra pimpinan Peter Smith dan South Bank Gamelan Group pimpinan John Pawson tampil dalam grup secara utuh.

Keesokan harinya, 9 September 2017, di tempat yang sama, kelompok gamelan berbasis gaya Bali tak mau ketinggalan. Menghangatkan rangkaian kegiatan festival, beberapa kelompok tampil di ujung acara Workshop Gamelan hari kedua itu, dengan sajian tabuhan gamelan gaya Bali. Dua kelompok besar gaya ini, adalah Lila Bhawa-Lila Chita pimpinan Andy Channing dan Jagat Gamelan pimpinan Manuel Jimenez.

Rangkaian IGF 2017 telah dimulai pada Maret s.d. Juni 2017 dengan kegiatan “artist in residence” di London oleh pelatih gamelan Bapak Prasadiyanto dari ISI Surakarta, Jawa Tengah. Kemudian kehadiran kelompok gamelan Siswa Sukra dari London ke Indonesia pada tanggal 5-22 Agustus 2017 di Jakarta, Yogyakarta dan Solo.

 

Adapun rangkaian kegiatan utama IGF 2017 adalah sebagai berikut:

8 September 2017 (Tempat: SOAS University of London)

  • Workshop tentang bonang, rebab, gender, suling dan lain-lain, dengan narasumber pakar gamelan Prof Rahayu Supanggah, dan Prof Sumarsam.
  • Klenengan Provinsi Jawa Tengah, Banyuwangi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Timur.
  • Pementasan dadakan, kelompok gamelan dari Inggris Siswa Sukra pimpinan Peter Smith dan Kelompok Gamelan South Bank pimpinan John Pawson tampil utuh secara grup.

9 September 2017 (Tempat: SOAS University of London)

  • Masterclass oleh Prof Rahayu Supanggah
  • Workshop gamelan Bali, film, gamelan aliran Isin, dan lain-lain.
  • Tabuhan gamelan gaya Bali oleh Lila-Bhawa Lila Chita pimpinan Andy Channing, dan Kelompok Jagat Gamelan pimpinan Manuel Jiminez.

 

10 September 2017

Pembukaan IGF 2017 bertempat di Cadogan Hall dengan susunan acara sebagai berikut :

  • Penghargaan Dirjen Kebudayaan mewakili Kemdikbud kepada tiga pelopor gamelan Inggris: Alec Roth, Neill Sorrell, dan Anne Hunt.
  • Pre-Launching IFG 2018

Pendeklarasian ini penting sebagai sebuah momentum home-coming gamelan ke Indonesia. Semua rangkaian kegiatan ini adalah merupakan persiapan menuju IGF 2018.

  • Pementasan Setan Jawa

Setan Jawa adalah sebuah film bisu karya Garin Nugroho yang diiringi dengan sebuah orkestra gamelan di bawah komposer Prof. Rahayu Supanggah.

 

Pada saat di Glasgow dari tanggal 13-14 September 2017, acara kurang lebih sama dengan acara di London, dengan agenda sebagai berikut:

13 September 2017 (bertempat di RCS)

  • Visual art workshop
  • Pementasan SEDNA

 

14 September 2017 (bertempat di RCS)

  • Pementasan Setan Jawa