Program Fasilitasi Kegiatan Kebudayaan di Luar Negeri (SUB) Terobosan Diplomasi: Berangkatkan Duta Bangsa ke 31 Negara

0
7786

Membangun citra Indonesia di negara lain, sekarang bukan lagi cuma tugas diplomat. Kini, siapa pun, profesional lain boleh mengambil peran turut membawa nama baik Indonesia ke luar negeri, tak terkecuali pelaku seni atau budayawan bisa unjuk “wajah” Indonesia sebenarnya yang kaya akan budaya.

Dalam diplomasi, ada soft diplomacy yang diartikan sebagai pertukaran gagasan, informasi, seni dan aspek-aspek kebudayaan lain antara negara dan bangsa, dengan harapan bisa menciptakan pengertian bersama. “Diplomasi budaya dilakukan oleh state actors, dan juga non-state actors,” ungkap Direktur Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Kacung Marijan, PhD belum lama ini, tentang program fasilitasi event kebudayaan di luar negeri.



Untuk itu, kata Kacung, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud, terus berupaya meningkatkan peran serta masyarakat dengan memberdayakan para penggiat budaya baik perorangan maupun komunitas yang ada. “Dengan memfasilitasi mereka dalam kegiatan kebudayaan seperti pergelaran, festival, lomba, pameran, seminar, konferensi dan pelatihan yang ada di luar negeri, diharapkan peran dan prestasi budaya Indonesia di luar negeri lebih meningkat, sehingga memberikan kontribusi yang positif dalam pembangunan bangsa dan negara.”

Menurut Kacung, dengan memfasilitasi “duta budaya” ini, tak hanya memberi manfaat bagi penggiat budaya yang menjadi “diplomat budaya” tapi bangsa Indonesia secara keseluruhan bisa memperoleh manfaat dengan meningkatnya citra bangsa di forum internasional. Sedangkan bagi pemerintah, yaitu Ditjen Kebudayaan Kemdikbud tak lain sebagai upaya pemberdayaan dan penghargaan atas ide dan karya pelaku budaya nasional yang senyatanya sudah go internasional.

“Tak sedikit pelaku budaya Indonesia yang cukup memperoleh apresiasi dunia internasional dengan adanya undangan dari luar negeri. Dengan pemberian fasilitas dari negara ini saya rasa akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi pelaku budaya, karena sudah menjadi duta bangsa di bidang kebudayaan. Program ini memacu pelaku budaya kita untuk terus menerus meningkatkan kualitasnya,” imbuh Kacung.

 

 

Raih Penghargaan

Banyaknya pelaku budaya Indonesia yang memperoleh apresiasi dari masyarakat internasional sedangkan kemampuan pemerintah terbatas, karena itu, tahun 2013 ini, menargetkan hanya memfasilitasi 50 event saja. Namun, hingga Desember, Ditjen Kebudayaan telah memfasilitasi duta budaya ke 32 negara dalam 54 event, 8% di atas target. Kegiatan di bawah Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya ini, Indonesia berhasil mengelola interaksi budaya dengan 125 negara lainnya, baik yang menjadi peserta, termasuk di antaranya dengan budaya 32 negara tuan rumah.

Indonesia kaya dengan budaya, baik yang asal muasalnya dari diri sendiri maupun hasil interaksi dengan kebudayaan bangsa lain. Sehingga, tidak ada salahnya bila Indonesia kembali melakukan interaksi dengan kebudayaan yang ada di negara lain. “Kebudayaan itu tidak ada di ruang yang vakum, tapi ruang yang terbuka Kebudayaan Indonesia banyak, baik yang memang asli kita maupun hasil interaksi dengan kebudayaan lain. Sangat pas, kalau kebudayaan kita berinteraksi dengan kebudayaan negara lain,” ungkap Kacung kepada Public Corner Metro TV Jakarta.

Sementara itu, Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya (INDB), Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, Diah Harianti mengatakan, 32 negara tujuan yang dimaksud adalah mulai dari Maroko, Jerman, China, Thailand, Italia, Belanda, Austria, Vietnam, Turki, Malaysia, Bulgaria, Rumania, Kirgistan, Republik Ceko, Argentina, Yunani, Suriname, Australia, Korea Selatan, Kazakhztan, Amerika Serikat, Prancis, Iran, Belgia, Jepang, India, Madagaskar, Swedia, Singapura, Portugal, Rusia hingga Myanmar.

Lebih lanjut, Diah mengatakan, pihaknya berhasil memfasilitasi 54 kegiatan kebudayaan di luar negeri, atau sekitar 8% di atas target 50 event. Tercatat, tak kurang 368 duta budaya telah difasilitasi sebagai duta dari 493 pelaku budaya dengan total 520 orang delegasi budaya yang berangkat ke 32 negara tujuan. Dan, dari 54 kegiatan kebudayaan tersebut terinci dalam jenis kegiatan pergelaran 15 kali, festival 21, lomba 3, pameran 6, seminar-konferensi 6 dan terakhir workshop atau training sebanyak 3 kegiatan.

Tidak banyak! Kendati begitu, delegasi kebudayaan Indonesia dalam event di luar negeri tak hanya menampilkan “wajah budaya Indonesia” bahkan tak sedikit yang memperoleh penghargaan. Secara umum, hasil-hasil yang dicapai, selain interaksi kebudayaan dengan negara lain, juga apresiasi negara lain terhadap kebudayaan Indonesia begitu terlihat. Setidaknya, persepsi positif terhadap budaya Indonesia ditunjukkan dari antusiasme penonton yang hadir, secara kasat mata terwakili oleh angka penonton yang mencapai sekira 406 ribuan orang dari 54 kegiatan kebudayaan yang Indonesia ikuti.

Sementara itu, karena memang secara kualitas, kebudayaan Indonesia maupun pelaku budaya yang berangkat tak kalah dengan negara lain. Hal ini terbukti dari prestasi dan penghargaan yang dibawa pulang ke tanah air. Indonesia berhasil merebut posisi terhormat pada kegiatan kebudayaan di tujuh negara, yaitu Maroko, Bulgaria, Yunani, Belgia, Rusia, India dan di Malaysia hasil karya penari Eko Supriyanto dibeli pihak asing saat tampil pada Tari ’13 International Dance Festival @ASWARA, Malaysia.

Direktorat INDB mencatat, di antara 54 kegiatan kebudayaan yang difasilitasi, duta budaya Indonesia berhasil membawa pulang penghargaan. Misal, karya koreografi dari Eko Supriyanto dengan Solo Dance Studio-nya pada Tari ’13 International Dance Festival @ASWARA di Kuala Lumpur Malaysia berhasil diboyong pengunjung asing.

Tak cuma itu, Teater Sendratasik – Sutaliwa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), duta budaya Indonesia ini menjadi primadona panggung pada the 8th edition fez festival of university theatre. Kegiatan ini adalah acara tahunan festival teater yang diadakan di Universitas Sidi Mohamad Ben Abdellah di Kota Fez Maroko, 3 – 7 Mei lalu. Tim Indonesia layak disebut primadona, tengok saja penghargaan kepada tim teater dari Indonesia pada beberapa kategori. Indonesia memperoleh penghargaan pada empat kategori, yaitu sebagai aktor berpenampilan terbaik untuk Anwari, aktris berpenampilan terbaik untuk Jihan Kusuma Wardani dan sutradara terbaik kepada Arif Hidajad, serta penghargaan bergengsi sebagai juara umum kepada Teater Sendratasik – Sutaliwa Unesa.

Berlanjut ke Grup tari Gita Gantari Khatulistiwa (GGK) pada Open European Championship of Folklore “Euro Folk 2013” 4-14 Juli di Nessebar, Bulgaria, pun berhasil meraih juara umum kedua Silver Grand Prix Orpheus Trophy, medali emas musik tradisional Solo Singing Performance untuk Leo Mokodompit, Special Discovery Award for the Youngest Dancer untuk Gandara Eram Jiwani (4 tahun) serta delapan penghargaan lainnya untuk berbagai kategori tarian tradisional.

“Sejak penampilan pertama GGK telah menarik perhatian penonton karena merupakan satu-satunya grup tari dari Asia sehingga setiap penampilan GGK menjadi pertunjukan yang ditunggu-tunggu penonton,” papar Leo Mokodompit dengan sumringah.

Selain tari Saman yang dibawakan pada babak Final, tarian lainnya yang ditampilkan selama festival berlangsung adalah Tari Padupa (Sulawesi), Tari Bajidor Kahot (Jawa Barat), Tari Piring, Tari Indang, Tari Randai (Sumatera Barat), Tari Caping (Kalimantan), Tari Yosim Pancar (Papua), Tari Topeng Tunggal (Betawi), dan Tari Reureuh (Jawa Barat). Grup GGK dipimpin musisi Leo Mokodompit dan terdiri dari 20 penari dan musisi berbakat yang merupakan pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa serta satu penari cilik, Gandara Eram Jiwani, yang berusia empat tahun. Grup juga didampingi oleh Artistic Director, Cheelvy; Music Director, Mehdy Marsidiast; Group Manager, Gilang Lestari; dan wakil dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (salah satu sponsor GGK pada festival ini), Retno Raswaty.

Selain Indonesia dan Bulgaria, Festival Euro Folk 2013 ini diikuti sekitar 1.500 peserta (penari dan musisi) dari 70 grup yang berasal dari 15 negara, antara lain Rusia, Moldova, Armenia, Ukraina, Serbia, Turki, dan Rumania

Selain itu, rombongan delegasi budaya yang diwakili London School of Public Relations, Jakarta, berhasil meraih juara ke-3 pada The 51st Lefkas International Folklore Festival di Lefkas, Yunani. Dalam Fleuramour 2013 – The Passion For Flower di Belgia, tim dari Indonesia meraih juara pertama lomba Hat Day Competition, Green Arrangements kategori Technical Creativity, dan Master Bouquett. Institut Kesenian Jakarta juga dinyatakan sebagai pemenang untuk kategori The Best Film Program pada XXXIII VGIK International Student Film Festival di Moskow, Rusia. Masih dari film, Habibie & Ainun menjadi Opening Film setelah upacara pembukaan 1st D-8 and ECO Film Festival di Istanbul, Turki.

Terakhir, di Festival Teater Anak Dunia atau International Childrens Festival of Performing Arts, 5-8 Desember 2013 di New Delhi, India, Teater Tanah Air pimpinan Jose Rizal Manua berhasil meraih The Best Performance, dengan membawakan naskah ZERO karya Putu Wijaya mampu memukau penonton yang diperkirakan mencapai 1.000 orang dari 22 negara, melebihi kapasitas tempat duduk Auditorium Kamani, New Delhi, India, tempat pertunjukan berlangsung.

Tak kalah penting sukses dari delegasi budaya Indonesia, adalah keberhasilan delegasi Indonesia sebagai penggerak tercetusnya The Hangzhou Declaration yang menempatkan kebudayaan sebagai inti dari kebijakan pembangunan berkelanjutan. Yaitu, kesepakatan untuk mengintegrasikan culture dalam sustainable development menjadi pilar ke empat dalam agenda post MDG’s 2015, selain economic growth, social inclusion, dan environmental balance. (*)


 

Duta Budaya Around The World

Dengan memfasilitasi pelaku budaya, wajah Indonesia melalui duta budaya seperti berkeliling dunia (around the world). Berikut 54 fasilitasi kegiatan kebudayaan di luar negeri:

1          The 14th Edition of The International Festival of Young Public Theater, Taza, Maroko, 23 – 27 April 2013

2          The 8th Edition Fez Festival of University Theatre, Au Complexe AL Hourria, Kota Fez, Maroko, 03 – 07 Mei 2013

3          Festival Theatertreffen 2013, The 50th Berlin Theatertreffen 2013, Berlin, Jerman, 03 – 12 Mei 2013

4          Culture : Key to Sustainable Development, Hangzhou, China, 15 – 17 Mei 2013

5          SEAPAVAA’s 17th Conference and General Assembly, Bangkok, Thailand, 26 – 31 Mei 2013

6          The 55th International Art Exhibition La Biennale, Arsenale, Venesia, Italia, 27 Mei – 02 Juni 2013

7          The 5th Edition of Tong Tong Festival 2013, Malieveld, Den Haag, Belanda, 28 Mei – 03 Juni 2013

8          Getanzte Schöpfung, Asien zwischen den Welten, Museum Ethnology Fur Volker-kunde A-1010 Wien, Neue Burg Vienna Austria, 08 – 19 Juni 2013

9          Pesta Kebun Tahunan “Magdalenen-Garten”, Hildesheim Jerman, 19 – 25 Juni 2013

10        ASEAN Intangible Cultural Heritage Festival 2013, Hoi An, Provinsi Quang Nam, Vietnam, 21 – 25 Juni 2013

11        The 33th International Corum Hittite Fair and Carnival (ICHFC), Corum, Turki, 25 – 30 Juni 2013

12        Ziarah Teater Sarawak 2013, Kuching, Sarawak, Malaysia, 01 – 07 Juli 2013

13        Contemporary Textile Art of Indonesian, Berlin, Leipzig, Jerman, 02 – 09 Juli 2013

14        Tari 13 the Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (ASWARA) – The 8th International Dance Festival @ASWARA, Kualalumpur, Malaysia, 03 – 07 Juli 2013

15        The 14th World Festival for Folk Groups Festival Mondiale Del Folkloristic Giovanile & Kinder Volkstanzgruppe  , Venezia, Italia & Seeboden, Austria, 03 – 20 Juli 2013

16        Open European Championship of Folklore “Euro Folk 2013”, Nessebar, Burgas, Pomorie, Bulgaria, 04 – 11 Juli 2013

17        Hercules International Folk Festival, the 23th Csango Festival : Folklore Festival for Minorities and Folk Art Fair, Summerfest 2013 International Folklore Festival and Folk Art Fair, the 12th Interetno Festival, Herculane & Timisoara, Rumania, 08 Juli – 28 Agustus 2013

18        Festival Internasional Pemusik Populer di Issy-Kul, Kyrgyztan, First International Issyk-Kul Festival “Meykin Asia”, Issy-kul, Kyrgyztan, 16 – 21 Juli 2013

19        The 26th International Youth Leadership Conference, Praha, Republik Ceko, 21 – 26 Juli 2013

20        Festival Wayang Internasional Ke-5 2013, La Boca, Buenos Aires, Argentina, 22 – 28 Juli 2013

21        ASEAN Cultural Festival “Colour of ASEAN”, Bangkok, Thailand, 08 – 12 Agustus 2013

22        The 51st Lefkas International Folklore Festival, Earthdancers International Folklore Festival, Indonesian Night at Indonesian Embassy for Greece, Lefkas, Yunani, 18 Agustus – 03 September

23        Caribbean Festival of Arts (CARIFESTA) XI: Culture for Development, Paramaribo, Suriname, 16 – 23 Agustus 2013

24        The Asian Century Exhibition Meeting Place The Asian Century, Gold Cost City Gallery, Australia, 17 Agustus – 15 September 2013

25        2013 Business of the Asia Music Committee Asia Traditional Orchestra (ATO), Qwangju, Korea Selatan, 27 Agustus – 07 September 2013

26        Indonesian Days of Culture, Astana, Kazakhstan, 31 Agustus – 05 September 2013

27        2013 Moonjune Records & Management USA Tour simakDialog an Indonesian Ethno-Progressive Jazz Band USA Tour, North Carolina, New York, New Jersey, Baltimore, dan Silver Spring, USA, 31 Agustus – 08 September 2013

28        The 24th International CIPA Symposium on Recording Documentation and Cooperation for Cultural Heritage, Strasbourg, Prancis, 01 – 06 September 2013

29        Festival Kebudayaan Indonesia, Tehran, Iran, 18 – 24 September 2013

30        Fleuramour 2013 – The Passion For Flower, Alden Biesen, Belgia, 19 – 25 September 2013

31        1st D-8 & Eco Film Festival Istanbul Turkey, Istanbul, Turki, 20 – 27 September 2013

32        Festival Indonesia 2013 “Enjoy Indonesia”, Roppongi Hills, Tokyo, Jepang, 21 – 22 September 2013

33        Festival Film Indonesia di Korea Selatan, Korea Selatan, 24 – 30 September 2013

34        Dance Creation: Asia’s Mythical Past and Living Present, Wina, Austria, 24 September – 01 Oktober 2013

35        16th Global Female Folk Dance Competition and Festival, Shimia, India, 27 September – 02 Oktober 2013

36        Andong International Mask Dance Festival, Kota Andong, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan, 27 September – 06 Oktober 2013

37        Mada Festival Jazz 2013 Festival Madajazzcar ke-24, Palais De Sports, Antana-narivo, Madagaskar, 28 September – 05 Oktober 2013

38        The Sound of Light and Artist Talk, Tur Seni Performa HEMBE-SOK, International  Symposium Shif-ting Dialogues II, Umea, Swedia dan Helsinki, Finlandia, 09 – 17 Oktober 2013

39        Pagelaran Seni Budaya Indonesia di New York, KJRI New York, Amerika Serikat, 02 Oktober – 01 November 2013

40        Indonesian Food, Handicraft, and Culture Festival 2013, Penang Malaysia, 17 – 21 Oktober 2013

41        Behind The Myth, Athena, Yunani, 21 – 25 Oktober 2013

42        The 2013 Asian Dance Meeting – Korea Selatan, Seoul, Korea Selatan, 27 Oktober – 7 November 2013

43        Batak Day (Batak Tag), Koeln, Jerman, 28 Oktober – 12 November 2013

44        Collaboration and Workshop Interna-tional Artist 2013, Kyoto, Jepang, 01 – 15 November 2013

45        Performance, Seminars and Workshop on the  Oral Traditions of Indonesia and Particular on the Malay Opera “Mak Yang”, Napoli, Italia, 07 – 16 November 2013

46        The 6th Edition of MITSAKA International Dance Festival, Antana-narivo, Madagaskar, 09 – 17 November 2013

47        The Malay Heritage Annual Dance Festival Lintas Nusantara 2013, Sultan Road, Singapura, 11 – 15 November 2013

48        The Orient Route, Lisabon, Portugal, 13 – 23 November 2013

49        XXXIII VGIK International Student Film Festival, Moscow, Rusia, 17 – 23 November 2013

50        The 13th International Childrens Festival of Performing Arts, New Delhi, India, 05 – 08 Desember 2013

51        ASEAN Sport Year Entertainment 2013 – SEA Games XXVII, Nay Pyi Taw, Myanmar 2013, Nay Pyi Taw, Myanmar, 09 – 15 Desember 2013

52        International Folk and Dance Festival – Czech Republic, Praha, Republik Ceko, 10 – 16 Desember 2013)

53        Preserving Cultural in Nowadays Through Modern Ways: A Case of Indonesia’s La Galogo for Nusantara Youth Movement Indonesia’s Lontara Project, Eramus University, Rotterdam, Belanda, 16 – 22 Desember 2013

54        “The Art Espoir” Art and Exhibition and Performing Arts, Tokyo, Jepang, 17 – 22 Desember 2013