Dian Anindya Bhaswara yang akrab disapa Anin, lahir di Denpasar , 13 Oktober 2000. Sejak usia tujuh tahun ia sudah mahir mendalang. Seperti orang bijak bilang bahwa belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, maka Anin adalah contoh keberhasilan menanamkan kecintaan akan seni sejak usia dini.
Setiap ada kesempatan saya akan mendalang. Seperti itulah yang dilakukan ayah dan kakek saya, juga kakek buyut saya,» kata Anin. Mendengar celotehnya, ayah dan ibu yang ibunya yang ikut menemani dalam perbincangan di rumah mereka nan asri di kawasan Ubud, awal Agustus lalu, hanya tersenyum sumringah. Anin memang istimewa. Ibunya, Juniati Kadek adalah guru yang mengajarkan kesenian di salah satu SD di daerah Sukowati Banjar, Bali. Ayahnya, I Ketut Sudiana, adalah dosen pewayangan di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Dari garis keturunan sang ayahlah Anin mendapat bakat sebagai seorang dalang.