Pembukaan Koordinasi CHEADSEA 2016

0
943

Jakarta – Kasubdit Warisan Budaya Benda Dunia, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Roseri Rosdy Putri mengatakan bahwa menindaklanjuti category 2 center dibidang human evolution, disepakati dengan nama CHEADSEA, tahun 2014 WDB sudah mengirim proposal dan telah diterima. Bulan November akan diadakan feasibility study C2C CHEADSEA, yang akan dievaluasi oleh Minja Yang. Beliau menambahkan bahwa kita sudah membuat pemberitahuan di Bangkok, ASEAN, dan telah ditanggapi dengan positif, hasil feasibility study ini akan dibicarakan pada pertemuan UNESCO April 2017, ungkapnya.

Arif Rahman, Ketua KNIU (kiri)
Arif Rahman, Ketua KNIU (kiri)

Sementara itu Arif Rahman, Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO menjelaskan tentang situs Sangiran telah terdaftar di UNESCO Paris tahun 2014. “Pemerintah Indonesia harus serius terkait proposal. Kita butuh seseorang untuk mengevaluasi situs dan menemukan strategi untuk masalah manajemen. CHEADSEA tidak hanya berkaitan dengan Sangiran, tapi bisa lebih, CHEADSEA harus memperkuat Asia Tenggara di masa depan, tukasnya”. Beliau memberikan simbol “5M” terkait CHEADSEA ini.  Moral: tentang bagaimana Indonesia menjaga situs. Mandate: dengan masuk menjadi C2C seharusnya didukung penuh secara finansial oleh pemerintah. UNESCO akan membantu juga dalam pendanaan. Man: Apakah kita mempunya peneliti yang cukup? UNESCO adalah program ilmiah, kita butuh ahli. Management: Terbukti bahwa Indonesia butuh manajemen yang tegas dan fokus. Money: Pendanaan harus transparan. Kita butuh kantor, pelatihan, dan pembangunan kapasitas, tambahnya.

Konsultan Freelance, Richard Adams Englehardt (kiri)
Konsultan Freelance, Richard Adams Englehardt (kiri)

Selain itu, Konsultan Freelance, Richard Adams Englehardt mengatakan bahwa ada beberapa isu yang harus didiskusikan tentang pendirian ini. Ini bukan tentang situs Sangiran, namun lebih pada apakah akan ada sebuah kantor. Jadi jangan campur keduanya, kantor dan situs. Program ini mendapat evaluasi positif dari proposal yang mendapat banyak dukungan terhadap semua tekad baik dari direktur UNESCO, Minja Yang, dll. “Kapasitas manajemen bagus, butuh hubungan dengan ahli yang berasal dari negara mitra, ini butuh lebih dari satu kewarganegaraan ada banyak ahli yang ada di sekitar Asia Tenggara dan ada harapan terkait ahli dari kelas dunia di sekitar Asia Tenggara. Ada kemungkinan topik ini menjadi minat global karena manusia jaman dulu mengadapi masalah yang sama dengan masa kini, seperti isu pemanasan global, tutupnya”. Richard yakin CHEADSEA akan mendapat peneliti lebih dari satu negara.