Pelestari Adat dan Lingkungan dari Negeri Haruku

0
1640

Lahir di Haruku 67 tahun silam, Eliza Kissya merupakan tokoh lokal yang aktif dalam menjaga dan melestarikan adat dan lingkungan tanah kelahirannya. Om Eli, panggilan akrab beliau, merupakan Kepala Kewang Negeri Haruku. Kewang merupakan lembaga yang dibentuk untuk memelihara Sasi, yakni model pemeliharaan lingkungan. Sasi merupakan hasil dari kearifan lokal untuk menjaga kelestarian lingkungan. Lingkungan perlu dilestarikan karena memiliki pengaruh pada banyak hal, khususnya kelangsungan hidup masyarakat setempat. Selama menjabat sebagai Kepala Kewang, Om Eli, telah berhasil menyelesaikan beberapa masalah adat, seperti pemboman ikan dan penambangan emas yang dapat merusak lingkungan.

Keseharian Om Eli sebagai Kepala Kewang Negeri Haruku disibuki dengan berbagai kegiatan. Om Eli aktif dalam pembibitan tanaman bakau yang membantu untuk mencegah erosi dan mendistribusikannya ke tempat-tempat lain. Beliau juga membuat rumah penyelamatan hewan seperti burung Maleo, penyu dan kukang yang populasinya semakin berkurang. Biasanya, hewan-hewan tersebut ditemukan dalam kondisi sakit, kemudian dirawat di Rumah Kewang sebelum dikembalikan lagi ke habitat asalnya.

Perjalanan panjang Om Eli sebagai pelestari lingkungan telah beberapa kali meraih perhargaan, antara lain: Tokoh Inspiratif dalam Penanggulangan Bencana dari BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) pada tahun 2012; Coastal Award pada tahun 2010; Satya Lencana untuk Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 1999; Kalpataru kategori penyelamat lingkungan hidup pada tahun 1985. Beliau juga sering diundang sebagai pembicara dalam petemuan nasional dan internasional terkait isu budaya dan lingkungan, seperti di Spanyil, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Beliau juga telah menerbitkan buku yang berjudulu “Kepata Kewang Haruku dan Sasi Aman Hara-Ukui” (2013) dan “Sasi Aman Haru-Ukui: Tradisi Kelola Sumberdaya Alam Lestari di Haruku” (1993).

Selain aktif di bidang pelestari lingkungan, Om Eli juga merupakan sosok yang aktif di bidang kebudayaan. Tuturan pantun berisi ajakan positif terkait lingkungan, nasionalisme, keberagaman sering dilontarkan kepada tamu-tamunya. Ia dapat dengan senang hati melantukan lagu tradisional dan pantun diiringi dengan petikan gitarnya. Ia berharap budaya dan lingkungan Pulau Haruku dapat lestari hingga ke anak cucunya. Oleh sebab itu, ia mengajak generasi muda untuk memiliki kesadaran terhadap pentingnya budaya dan lingkungan di masa depan.

Om Eli merupakan salah satu calon penerima penghargaan Anugerah 2017 atas usulan dari BPNB Ambon yang difasilitasi oleh Direktorat Warisan dan DIplomasi Budaya, Direktur Jenderal Kebudayaan.