Pacu Kude, Hiburan Para Pemuda Setelah Panen Padi

0
728

Pacu Kude adalah atraksi perlombaan pacuan kuda. Pacu kude pertama-tama digelar sekitar tahun 1850 dengan arena pacuan melintasi Wekef hingga Menye berjarak lebih kurang 1,5 kilometer, rutenya memanjang, bukan memutar seperti saat ini. Saat itu, pacu kude diselenggarakan saat luah berume atau lues belang (setelah panen padi). Sebelum orang Gayo mengenal sarana transportasi moderen, kuda memiliki peran penting dalam banyak hal di Gayo terutama sebagai sarana transportasi barang dan manusia serta kegiatan olah tanah di sawah. Versi lainnya, pacu kude adalah kegiatan mengisi waktu luang para pemuda setelah munoling (panen padi) khususnya di Bintang. Kuda-kuda yang berkeliaran saat Lues Belang ditangkap dengan opoh kerung (kain sarung) dan di pacu. Tradisi ini tanpa disadari dijadikan acara tetap mulai tahun 1930 yang melibatkan kuda-kuda serta joki dari beberapa kampung.