Meracu, Simbol 9 Orang Raja Aceh

0
2169

Maracu pada dasarnya adalah ukiran benang emas yang berbentuk segitiga, menggambarkan daerah Aceh berbentuk segitiga yang menunjukkan pusat pemerintahan Aceh di masa lalu yaitu Indrapurwa, Indrapatra, dan Indrapuri atau dalam bahasa Aceh dikenal istilah lhee sago. Dalam pandangan adat, maracu dipasang menurut kebutuhan. Bila dipasang sembilan maracu yang disebut Tunggang Baliak (posisi bolak-balik), maka adat yang dijalankan harus lengkap sebagaimana telah diatur oleh tuha peut dan tuha lapan, mengundang dan menjamu tujuh orang keuchik serta mengundang seluruh masyarakat gampong setempat dan menyembelih kerbau untuk kenduri. Dahulu upacara dengan adat lengkap hanya dilakukan oleh kaum bangsawan, akan tetapi saat ini sudah dilaksanakan oleh masyarakat umum. Ada indikasi bahwa upacara seperti ini dianggap dapat menaikkan derajat atau kehormatan keluarga di mata masyarakat; semakin besar kenduri dilaksanakan maka semakin terpandang keluarga tersebut. Inilah yang membuat masyarakat salah kaprah terhadap wujud budayanya. Sembilan adalah simbol kebesaran Aceh, terinspirasi dari cap sikureung, stempel Kerajaan Aceh Darussalam. Dahulu terdapat 9 kerajaan besar dan kecil di Aceh. Sembilan meracu juga menunjukkan ada 9 orang raja di Aceh yang berpengaruh waktu itu serta mereka menggunakan cap seukeurueng dalam menulis surat-surat yang berkaitan dengan kerajaan.