Kopiah Resam

0
6007

Kopiah resam adalah peci yang terbuat dari tumbuhan resam (Dicranopteris linearis syn. Gleichenia linearis) dan digunakan oleh masyarakat bangka umat muslim dalam kegiatan sehari-hari seperti ibadah solat, menghadiri pesta, kegiatan adat, dan kegiatan lainnya. Belum ditemukan penjelasan tentang asal muasal tentang kopiah resam ini, tapi menurut narasumber pembuat resam, pengetahuan tentang resam telah diwariskan dari generasi-generasi terdahulu.

Tanaman resam merupakan jenis Pteridophyta (paku-pakuan/pakis) yang biasa tumbuh di tempat-tempat teduh, lembab, dan subur di daerah tropis dan subtropis. Nama latin spesies ini adalah Dicranopteris linearis. Resam dikenal sebagai tumbuhan invasif, masuk dalam jenis gulma (tanaman pengganggu), karena mendominasi permukaan tanah menyebabkan tumbuhan lain terhambat pertumbuhannya. Habitatnya adalah tebing teduh dan lembap mulai pada ketinggian 200m hingga 1500m di atas permukaan laut dengan tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 meter. Paku-pakuan ini tumbuh melilit dan bercabang, akarnya tumbuh di dekat permukaan tanah dan keluar batang keras yang tumbuh keatas. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom). Persebaran tumbuhan ini dapat diidentifikasi di daerah tropis dan subtropis, tersebar di asia dan pasifik.

Selain itu, tanaman resam yang dianggap sebagai tanaman liar dan pengganggu di habitatnya ini, ternyata bisa dimanfaatkan menjadi tanaman berkhasiat untuk pemecah bisul, infeksi saluran kencing, obat batuk dan obat luka memar.

Masyarakat bangka, umumnya mengenal produk jadi tanaman ini berupa sungkok atau kopiah. Resam yang menjadi peci digunakan oleh masyarakat bangka umat muslim dalam kegiatan sehari-hari seperti ibadah solat, menghadiri pesta, kegiatan adat, dan kegiatan lainnya. Salah satu desa yang terkenal dengan pengolahan resam adalah Desa Dendang, Kacung Kecamatan Kelapa, Bangka Barat.

Cara Pembuatan Kopiah Resam
Bahan/Alat:
• Resam Bulin, Resam Padi; Pola (cetakan kepala dari kayu)/mal/pakan; Jarum; Penarik (terbuat dari tutup kaleng) yang dibuat lobang menggunakan paku untuk menghaluskan; Lilin; Sikat gigi; Kulit Kayu samak; Kater.

Proses :
1) pengambilan bahan baku ke hutan
2) pembuangan kulit luar
3) perendaman
4) pengambilan serat yang ditengah, dijemur
5) setelah kering, penghalusan (menggunakan penarik dr tutup kaleng)
6) pengolesan dengan lilin

Pembuatan kopiah
• penganyaman, menggunakan jarum di mulai dr bagian atas kepala, turun ke bagian samping (mengunakan pola/mal/pakan yg berbentuk lonjong/bondar). setelah jadi, lanjut ke proses penyamakan.
• penyamakan/pengecatat.
cara membuat samak: Kulit kayu samak dibersihkan dengan cara dipukul-pukul, supaya lembut. Masukkan kedalam wadah (panci) ditambah air dan dimasak sampai mendidih, dan agak kental. Angkat kemudian disaring.
Ambil kopiah yang sudah selesai dianyam dari cetakkan. Kopiah dicelup dulu dengan air dan secara perlahan-lahan masukkan kedalam pola, olesi dengan cairan samak menggunakan sikat gigi dan dijemur.