Koordinasi program: menjamin sustainabilitas program di daerah

0
1532

Keberlangsungan program Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya akan berjalan baik dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah. Direktorat Jenderal Kebudayaan, dalam hal ini Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat untuk melanjutkan program yang telah dilakukan oleh pusat, khususnya di bidang Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya. Untuk menjamin keberlangsungan program ini, Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya diwakili oleh Kasubdit Program dan Evaluasi dan Kasubdit Kekayaan Budaya melakukan pertemuan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jambi, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tanggal 15 – 17 Mei 2014.

photo 3
Koordinasi dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi

Dalam pertemuan tersebut, Kasubdit Program dan Evaluasi, Ahmad Mahendra, mengungkapkan bahwa berjalannya program di pusat tidak terlepas dari kontribusi masyarakat khususnya pihak-pihak di bidang kebudayaan, dalam hal ini Dinas yang menangani masalah kebudayaan. Selain melakukan koordinasi program secara menyeluruh, pertemuan ini juga dimaksudkan untuk mengetahui tindak lanjut penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia serta pertemuan awal rencana pelaksanaan sosialisasi Pencatatan Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

Dalam pertemuan ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi menyambut baik serta sangat berterima kasih telah dikunjungi agar adanya sinkronisasi program antara pemerintah pusat dan daerah. “Kami telah melakukan sosialisasi tentang Krinok, kami telah menampilkan Krinok dalam berbagai acara-acara besar, baik generasi tua, menengah dan generasi muda serta anak-anak. Kami juga telah melakukan workshop tentang Krinok dan sedang berupaya memasukkan Krinok dalam Muatan Lokal sekolah”, ungkap Edi Erison, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.

“Kami telah melakukan pencatatan WBTB dengan menggali kebudayaan-kebudayaan yang telah lama terpendam, dan kami akan mengajukannya sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia”, ungkap Ema, Kepala Taman Budaya Jambi menutup pertemuan tersebut.