Keris Indonesia (The Indonesian Kris)-Sebagai ICH LIST UNESCO dari Indonesia

Keris Indonesia (The Indonesian Kris) masuk dalam ICH LIST UNESCO pada tanggal 4 November 2008 dalam kategori “Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Human”.

Kris atau keris adalah belati asimetris khas dari Indonesia. Keris sebagai senjata dan benda spiritual yang dianggap memiliki kekuatan magis. Keris dikenal awalnya pada abad kesepuluh persebarannya berada di Pulau Jawa hingga ke seluruh Asia Tenggara. Kris pisau biasanya memiliki ukuran yang lebar dan asimetris. Sarungnya sering dibuat dari kayu, meskipun ada beberapa contoh dari gading, bahkan emas. Nilai estetika Keris mencakup dhapur (bentuk dan desain pisau, dengan sekitar 40 varian), pamor (pola hiasan paduan logam pada pisau, dengan sekitar 120 varian), dan tangguh mengacu pada usia dan asal dari keris.

Empu pembuat keris

Seorang pembuat pisau atau empu, membuat pisau di lapisan bijih besi dan nikel meteorit yang berbeda. Dalam pisau keris yang berkualitas tinggi, logam dilipat puluhan atau ratusan kali dan ditangani dengan sangat presisi. Seorang empu merupakan pengrajin yang dihormati karena pengetahuannya dalam sastra, sejarah dan ilmu gaib. Kris yang dipakai sehari-hari dan pada upacara khusus, dan pisau pusaka yang diwariskan dari generasi ke generasi. Baik pria dan wanita memakainya. Spiritualitas yang tinggi dan mitologi dikembangkan pada belati ini. Kris digunakan untuk pertunjukan, sebagai jimat dengan kekuatan magis, senjata, pusaka, dan dijadikan peralatan bagi tentara, aksesoris untuk pakaian upacara, indikator status sosial, simbol kepahlawanan, dan lain-lain.

Selama tiga dekade terakhir, keris telah hilang dalam beberapa makna sosial dan spiritual yang ada di masyarakat. Meskipun begitu, masih ada empu yang aktif dalam membuat keris berkualitas tinggi dengan cara tradisional masih dapat ditemukan di banyak pulau dengan jumlah mereka sangat sedikit. Hal ini membuat mereka kesulitan menemukan orang-orang untuk meneruskan keterampilan dalam membuat keris yang berkualitas tinggi.

(Sumber: www.warisanbudaya.kemdikbud.go.id)

Scroll to Top