Yogyakarta – Dalam Kemah Budaya Kaum Muda tahun 2019 yang berlangsung dari tanggal 21 Juli sampai dengan 24 Juli 2019, kaum-kaum muda dari 28 provinsi di Indonesia mengikuti kemah budaya melalui tahap-tahap yang cukup ketat dengan diberikan kesempatan kepada kaum-kaum muda ini, diharapkan sama seperti dengan lagu Indonesia Raya bagian stanza kedua untuk mencapai “Indonesia bahagia” menjadi visi pemajuan kebudayaan. Agar kegiatan lebih menarik beberapa kompetisi diadakan pada Kemah Budaya dengan 4 kategori yakni :
- Kategori membuat purnarupa atau prototype untuk aplikasi
- Kategori membuat purnarupa atau prototype untuk bersifat fisik
- Kategori aktifiasi kegiatan
- Kategori aktifasi kajian
Lokasi Candi Prambanan menjadi lokasi yang sangat istimewa dimana menjadi simbol toleransi dengan 2 agama yakni Agama Hindu dan Buddha. Candi ini sudah 1000 tahun berdiri dan masih tetap terjaga dan dijaga oleh masyarakat sekitar dengan mayoritas masyarakat yang memeluk Agama Islam. Visi bersama-sama untuk menjaga dengan kepandaian dan ikhtiar agar mencapai Indonesia Bahagia.
Kemah Budaya Kaum Muda juga pernah diadakan pada tahun 2000 setelah era tahun 1998 seperti dalam sambutan yang dikatakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono, “Aktivis muda pada kala itu merupakan kaum muda dalam mengikuti zaman transisi. Kemiripan pada kemah budaya pada tahun ini sama mencapai tindak lanjut Indonesia dalam pencapaian strategi kebudayaan 2018 sebagai wahana kemajuan kebudayaan untuk 20 tahun kebudayaan. Strategi kebudayaan diharapkan memiliki strategi kompeherensif dengan masa depan serta permasalahan yang tidak bisa diprediksi yakni membuka ruang kreativitas agar tercipta komunitas orientasi kreativitas produktif, internalisasi nilai-nilai agar menjadi kearifan lokal yang hidup sebagai pemandu perilaku ditengah keragaman bangsa. Semoga legenda Candi Prambanan ini bisa mengajak kaum muda Indonesia mengaktualisasi semangat Bandung Bondowoso dengan mengakselerasi penemuan-penemuan inovatif dibidang science, teknologi dan industri guna memperkuat posisi dan peran Indonesia 4.0 yang sekarang ini.“
Penulis: LY