KALINDAQDAQ
Seiring perkembangan zaman ditandai dengan masuk islam di mandar pada zaman pemerintahan raja ke empat Balanipa Daentta Tommuane atau yang bergelar Kanna pattang,diperkirakan orang Mandar menganut agama Islam sebelum 1608 atau pada abad ke 16. Kalindaqdaq merupak Ekpresi kreatifaitas masyarakat Mandar yang pertama kali disyairkan oleh rakyatnya pada saat raja Daengtta Tommuane dan Daengtta Towaine diarak mengendarai kuda Pattudu,Jadi ada kemungkinan bahwa kalindaqdaq ini merupakan transformasi dari budaya Arab.
Salah satu seni tradisional dalam sastra lisan pada komunitas masyarakat Mandar adalah kalindaqdaq itu sendiri yang digunakan dalam tatakrama kehidupan sebagaimana layaknya pantun yang hidup di bumi Indonesia.Kalindaqdaq dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari utamanya dalam acara –acara khusus sepertia; Mettumae (Melamar),Pelantikan Raja dan acara mappatamma (orang khataman Al Qur’an menunggangi kuda penari).
Asal kata dari kalindaqdaq banyak versi,namun yang lebih populer adalah berasal dari suku kata Kali (Gali) dan daqdaq (dada),jadi secara bahasa,Kalindaqdaq dapat diartikan’isi dada’ atau ‘cetusan perasaan dan pikiran yang dinyatakan dalam kalimat-kalimat yang indah.
Kalindaqdaq terdiri dari sejumlah bait.setiap bait terdiri atas empat larik dengan perbandingan jumlah suku kata yang tetap,yaitu :
– Larik pertama terdiri atas delapan suku kata
– Larik kedua terdiri atas tujuh suku kata
– Larik ketiga terdiri atas lima suku kata,dan
– Larik keempat terdiri atas tujuh suku kata
Contoh:
Sulo apa dipesulo(8 suku kata)
Engeang di kuqburta(7 Suku kata)
Anna mabaya(5 suku kata)
Lao dipeppoloi(7 suku Kata)
Artinya
Suluh apa digunakan
Saat tinggal di kubur
Agar berderang
Kita datang kesana
Selain itu,satu bait kalindaqdaq dapat mengandung makna yang padu dan dapat mengungkpakan satu pokok pikiran tertentu ,serta kalindaqdaq juga dapat mengambarkan suatu rangkaiyang peristiwa atau cerita.
Dari segi penggunaannya, Pantun dan kalindaqdaq di gunakan untuk anak muda,orang tua,dan anak-anak.Kalindaqdaq dalam pengucapanya mempunyai metrum dan ritme yang menghidupkan,setiap gubahan kalindaqdaq ini secara teratur dengan perulangan bunyi keras dan lembut.
Jenis-jenis kalindaqdaq antara lain;
1. Kalindaqdaq masaalah (agama)
2. Kalindaqdaq tomauweng (orang tua)
3. Kalindaqdaq naimuane (Pemuda)
4. Kalindaqdaq naiweine (gadis)
5. Kalindaqdaq nanaeke (anak-anak)
6. Kalindaqdaq pepaturu (nasihat)
7. Kalindaqdaq Macca (jorok)
Kalindaqdaq sebagai satu bentuk ekspolarasi kreatifitas masyarakat Mandar bukan hanya sebagai produk seni untuk seni yang bebas nilai namun sastra kalindaqdaq merupakan salah satu media pendidikan dalam memelihara tatanan nilai yang hidup ditengah kehidupan masyarakat.Artinya fungsi kalindaqdaq dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai sarana ; pendidikan akhlak ,agama,informasi adat istiadat,alat komunikasi penuturan adat dan sarana hiburan,sebagai sarana hiburan biasanya dikomparasi dengan seni tradisional lainya seperti totammaq,rawana,kacaping dan yang lainnya.
Sebagai media pembelajaran,kalindaqdaq ditemukan dalam berbagai macam tema yang menyentuh berbagai aspek kehidupan,mulai dari tema agama yang bernuangsa syaria’ah maupun tasawuf yang biasa disebut dengan masaalah sampai ke yang jenaka (humor) bahkan ada juga kalindaqdaq yang mengejak.
Kalindaqdaq merupakan karya sastra yang relative sama dengan pantun melayu, kelong Makassar, Elong bugis, Londe Toraja, dan tembang Jawa, menurut etimologi Kalindaqdaq diuraikan dalam beberapa versi pertama, terdiri / berasal dari dua kata, yaitu Kali’Gali’ daqdaq ‘dada’. Jadi kalindaqdaq artinya isi dada karena apa yang ada dalam dada/hati itulah yang digali dana dikemukakan kepada pihak lain. Kalindaqdaq adalah cetusan perasaan dan pikiran yang dinayatakan dalam kalimat-kalimat indah, ada juga yang mendefenisikan bahwa Kalindaqdaq bersal dari bahasa arab qaldan yang berarti memintal. Alasannya membuat kalindaqdaq memerlukan ketekunan dan kehatihatian , kurang lebih sama dengan memintal benang , sutera atau tali yang juga memerlukan ketekunan dan kehatihatian. Ada juga mengatakan Kalindaqdaq bersal dari bahasa arab yaitu qillidun yang berarti gudang atau qaladah atau qalaaid yang berarti kalung hiasan perempuan ( versi A.M. Mandra ). Dihubungkan dengan pengertian menggali isi dada ; memintal; gudang; dan kalung hiasan perempuan; kalindaqdaq mengandung makna yang dalam dan luas .
Keterangan
Tahun :2019
Nomor Registrasi :201901066
Nama Karya Budaya :Kaliandaqdaq
Provinsi :Sulawesi Barat
Domain :Tradisi dan Expresi Lisan
Sumber: Website Warisan Budaya Takbenda