Kabupaten Kutai Timur: Alam dan Budaya Ikon Pengganti Tambang dan Mineral

0
2654

Potensi sumber daya alam Kutai Timur memang luar biasa kaya. Minyak dan gas bumi atau mineral dan batubara memang sudah jadi andalan kabupaten ini menarik investasi dari luar. Namun, semua orang tahu, pada satu saat sumur-sumur minyak itu akan mengering dan material dari lubang-lubang tambang akan habis. Kini, mulai ada kesadaran untuk mengeksplorasi sumber “mata” tambang baru itu yang selama ini belum banyak dilirik tetapi sangat potensial untuk dikembangkan: budaya.

Potensi Kabupaten Kutai Timur di sektor budaya ternyata begitu kaya dan beragam. Belum lagi potensi kepariwisataannya. Keduanya merupakan sumber daya yang tak akan pernah habis untuk dieksplorasi. Bahkan semakin digali ia malah akan terus berkembang, yang pada gilirannya akan memberi dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat setempat.

“Sumber daya alam itu suatu saat akan habis. Tapi sumber daya manusia berkualitas dan budayanya yang lestari adalah satu kekuatan yang akan kita wariskan kepada anak cucu,” kata Bupati Kutai Timur, Haji Ismunandar.

Untuk tujuan itulah dibentuk Dinas Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur. Langkah dapat dipandang sebagai sebuah terobosan besar. Tidak hanya bagi Kabupaten Kutai Timur, tetapi juga patut menjadi masukan bagi daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Mengapa? Sangat jarang, bahkan mungkin hanya Kabupate Kutai Timur yang memiliki dinas kebudayaan sendiri, terpisah dengan unit satuan kerja lainnya. Di daerah-daerah lain umumnya bidang kebudayaan digandengkan (baca: hanya pelengkap) dengan bidang pendidikan, atau disatukan dengan sektor pariwisata maupun bidang kepemudaan.

Kabupaten Kutai Timur dengan pusat pemerintahahan di Sangatta adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai pada 1999. Bersamaan pembentukan Kutai Timur, pada tahun yang sama juga terbentuk Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Nunukan, dan Kota Bontang yang juga merupakan hasil pemekaran dari kabupaten induknya: Kabupaten Kutai, yang kemudian bersalin nama menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kutai Timur terletak di wilayah garis khatulistiwa, memiliki luas wilayah 35.747 km2. Penduduknya saat ini (2017) tercatat 262.972 jiwa dengan kepadatan 7,1 jiwa/km2, tersebar di 135 desa/kelurahan yang ada di 18 kecamatan. Luasnya kabupaten memang tampak tak sebanding dengan jumlah penduduk. Apalagi sebaran penduduk juga tidak merata. Sangatta Utara merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak atau 25 persen dari total penduduk Kutai Timur, dan yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan Long Mesangat, yakni 1,7 persen dari total penduduk atau 4.250 jiwa. Hal ini sangat dimaklumi, mengingat konsentrasi penduduk ada di wilayah industri dan perkebunan seperti Sangatta Utara dan Kongbeng.