Hamzah al-Fansuri adalah seorang Ulama Sufi dan seorang Pujangga termasyur. Ada pendapat menyebukan bahwa beliau diperkirakan berasal dari daerah Fansuri atau Barus yang pada sekitar abad ke-17 masuk ke dalam wilayah Kesultanan Aceh Darussalam. Pendapat lain menyebutkan bahwa Hamzah al-Fansuri dilahirkan di Syahrun Nawi atau Ayuthia di Siam dan berhijrah serta menetap di Barus. Hamzah al-Fansuri diperkirakan hidup pada sekitar pertengahan abad ke-16 dan 17 M.
Sebagai seorang Ulama Sufi, beliau memiliki karya yang berupa risalah tasawuf. Di sisi lain sebagai seorang Pujangga, beliau memiliki karya berupa syair dan prosa. Syairnya terdiri dari 13-21 bait, setiap bait terdiri dari 4 baris yang berima a-a-a-a. Umumnya tiap baris terdiri dari 4 kata. Setiap syair yang dikarang membahas salah satu aspek tasawuf dan tidak segan-segan meminjam kata-kata dari Bahasa Arab dan Persia.
Karya Hamzah al-Fansuri:
a. Risalah Tasawuf:
• Syarab al-`Asyiqin(Minuman Orang Berahi)
• Asrar al-`Arifin (Rahasia Ahli Makrifat)
• al-Muntahi
b. Syair:
Beberapa puisinya adalah:
• Syair Burung Unggas
• Syair Dagang
• Syair Perahu
• Syair Si Burung pipit
• Syair Si Burung Pungguk
• Syair Sidang Fakir
c. Prosa:
• Asrar al-Arifin
• Sharab al-Asyikin
• Zinat al-Muwahidin