Wakil Duta Besar Indonesia di Canberra, Kusuma Habir, membuka secara resmi pemutaran dan diskusi tentang film Blindfold karya Garin Nugroho yang menjadi salah satu kegiatan dalam rangka Rumah Budaya Indonesia di Australia. Rangkaian kegiatan Rumah Budaya Indonesia di Australia dilaksanakan pada tanggal 10 – 15 April 2014. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Restu Gunawan, Kasubdit Diplomasi Budaya, Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan. Pemutaran dan diskusi film di Australia dilakukan di Australian National University di Canberra dan Flinders University di Adelaide. Antusiasme masyarakat lokal untuk mengetahui kebudayaan Indonesia sangat tinggi, hal ini terlihat dari semangat mereka dalam diskusi dan keingintahuan tentang Indonesia.
Selain pemutaran film, Rumah Budaya Indonesia di Australia juga turut serta dalam acara tahunan terbesar di Australia yang diselenggarakan pada tanggal 13 April 2014 yaitu INDOFest. INDOfest adalah sebuah upaya bersama antara masyarakat Indonesia di Australia Selatan dan difasilitasi oleh para sukarelawan dari organisasi nirlaba Australian-Indonesian Association (AIA) di wilayah Australia Selatan. Perhelatan ini menitikberatkan pada usaha menampilkan wajah kontemporer Indonesia serta hubungan yang terjalin dengan Australia Selatan yang kini tengah berkembang pesat. Pelaksanaan INDOFest bertempat di Rymill Park, East terrace, Adelaide yang mengusung tema “more than just a festival”. Kegiatan ini diikuti lebih dari 46 stall, 15 pertunjukan, serta didukung oleh berbagai instansi pemerintah dan swasta. 20.000 pengunjung datang untuk menikmati sajian makanan, pertunjukan seni, musik dan tari serta beragam hiburan lain bagi segala usia.
Dalam sambutannya, ketua delegasi Indonesia, Restu Gunawan, menyatakan kesiapan Australia terhadap Rumah Budaya Indonesia tidak diragukan lagi, mereka telah merencanakan untuk mendirikan Rumah Budaya Indonesia di beberapa tempat antara lain di Canberra, Adelaide, dan beberapa kota lainnya. Selain itu kesiapan mereka juga terlihat dengan adanya sarana, prasarana maupun calender of event tahun ini. Sebagai langkah awal Direktorat INDB mengirimkan banyak literatur tentang budaya Indonesia dan untuk selanjutnya koordinasi antara Atase dengan Direktorat INDB akan terus dijalin.