Fasilitasi Kegiatan Kebudayaan di Luar Negeri: Tampilan Budaya Indonesia Diserbu Penonton Maroko

0
1481

fasilitasi maroko

 

Delegasi Indonesia yang diwakili anak-anak budaya dari Teater Tanah Air dalam ajang The 14th International Festival of  TAZA’S Children’s Theatre mendapat respons luar biasa dan memukau penonton. Setiap usai pentas, penonton menyerbu para pemain Teater Tanah Air – yang mewakili Indonesia – di atas panggung. Kegiatan ini merupakan salah satu

“Teater Tanah Air menyuguhkan tontonan visual yang mengaktualisasikan tradisi. Sehingga penonton yang umumnya anak-anak diberi ruang untuk berimajinasi, berfantasi dan berasosiasi tentang apa yang mereka saksikan. Usai pementasan mereka menyerbu ke atas panggung dan meminta properti hand-drop yang dipakai pemain,” kata Nunum Raraswati, Pimpinan Teater Tanah Air.

Bahkan saat pementasan berlangsung, sambung Nunum, ketika Dinosaurus yang baik dijerat oleh pemburu jahat, para penonton menyerbu ke atas panggung dan beramai-ramai turut membebaskan jerat yang melilit Dinosaurus tersebut. Emosi anak-anak hanyut ke dalam alur cerita. Ini tidak terjadi dengan pementasan dari negara lain seperti Maroko, Spanyol, Tunisia, Turki , lrak, Mesir, Argentina, La Cote d’ Ivoire (Pantai Gading), Amman, dan Sudan.

“Mereka umumnya mengusung lakon atau cerita rakyat setempat (lokal) serta serba tradisional dan verbal. Para penampilnya pun berusia dewasa, sedangkan kami menghadirkan para penampil yang seusia dengan penonton yang didominasi anak-anak,” ujar Nunum.

Di dalam festival tahunan tersebut Teater Tanah Air membawakan karya Putu Wijaya, dengan lakon Spectacle PEACE a Visual Theatre Performance. Panitia meminta grup ini main dua kali, yaitu pada jam 10.00 dan jam 15.00, tanggal 25 April 2013, bertempat di Salle d’exposition, Taza, Maroko. Setiap kali pentas Teater Tanah Air berhasil memukau 1.000 penonton anak-anak yang memadati gedung pertunjukan yang berkapasitas 600 orang. Festival itu sendiri diselenggarakan oleh Direktorat Daerah Taza – Al Hoceima-Taounate, bekerjasama dengan Friends of Taza Assosiasi untuk kebudayaan, Gubernur Taza, Komune Perkotaan Taza, Friends Asosiasi Taza, dan masyarakat sipil.