Fasilitasi Event Diplomasi Budaya: Indonesia Debut di International Art Exhibition La Biennale, Italia

La biennale

Indonesia melalui Pavilion Indonesia untuk pertama kali hadir dalam International Art Exhibition La Biennale, di Arsenale, Venesia, Italia. Ini merupakan pameran seni rupa kontemporer tertua dan terbesar di dunia sejak 1895 dan paling prestius. Di ajang tersebut ditampilkan seni kontemporer terbaik seluruh dunia berupa lukisan, patung, dan seni visual.

Mengingat pentingnya acara ini, Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan memberikan fasilitasi keikutsertaan tim dari Indonesia. Di paviliun ini Albert Yonathan Setyawan menyuguhkan instalasi formasi objek keramik terakota yang berbentuk labirin. Tiap objek keramik menyerupai stupa dan gabungan arsitektur masjid, gereja dan lainnya. Keberagaman religi dan kepercayaan di Indonesia menjadi makna sakti bagi Albert. Eko Nugroho menghadirkan karya instalasi rakit bambu dengan drum bekas minyak. Ini menggambarkan apa yang dihadapi dan bagaimana masyarakat Indonesia terus bekembang, berkesinambungan serta berlanjut.

Sedangkan Entang Wiharso menyajikan instalasi gerbang dan pagar dengan relief, patung-patung realis dari beberapa figur manusia/tokoh plus binatang. Karya ini menyentuh soal realitas dan persepsi, terutama berhubungan dengan cara pandang melihat Indonesia. Rahayu Supanggah menghadirkan alunan nada yang berasal dari seluruh alat musik nusantara yang membungkus keseluruhan karya perupa. Sri Astari memamerkan bangunan pendopo dengan formasi sembilan penari bedoyo yang ditampilkan secara figuratif simbolik.

“Eksibisi tersebut, termasuk Paviliun Indonesia, diliput secara internasional oleh 5.000 jurnalis, 100 stasiun televisi, 400 siaran radio, dan pemberitaan lewat sosial media. Sebaiknya Indonesia dapat rutin hadir di tiap penyelenggaraan Venice Biennale sehingga dunia internasional akan semakin mengenal posisi Indonesia di dalam peta senirupa kontemporer dunia. Juga, diharapkan ada mahasiswa Indonesia bidang seni rupa terlibat dalam event tersebut, atas dukungan pemerintah,” harap Soedarmadji.

Scroll to Top