Dambus atau Gambus merupakan musik yang telah berusia ratusan tahun dan masih bertahan di Bangka Belitung. Gambus berkembang sejak abad XIX Masehi bersama dengan kedatangan para imigran Arab dari Hadramaut, Yaman Selatan ke Nusantar a. Musik Dambus ini tidak pernah pudar sebagai musik yang menghiasi kehidupan masyarakat Bangka Barat khususnya dan Provinsi Bangka Belitung pada umumnya. Dengan di dukung oleh pemerintah setempat seni musik dambus berkembang dengan pesat karena masyarakat membuat kelompok sanggar kesenian di hampir setiap kecamatan di Bangka Barat.
Hingga kini tidak ketahui siapa yang memulai menggunakan nama gambus.
Dengan menggunakan syair-syair kasidah, gambus mengajak masyarakat mendekatkan diri pada Allah dan mengikuti teladan Rasul-Nya. Dengan demikian maka gambus digunakan para muslim imigran menjadi sarana dakwah di nusantara. Langkah ini kemudian diteruskan oleh para ulama untuk berdakwah Islam. Dambus merupakan jenis musik dan tari dengan menggunakan alat berupa gendang dan dambus yakni alat petik, biasanya musik dambus ini mengiringi sebuah tarian yaitu tari sepen. Musik dambus ini merupakan musik Melayu yang sangat populer di provinsi Bangka-Belitung termasuk di Kabupaten Bangka Barat. Di Bangka Belitung dalam beberapa tahun terakhir gencar dikembangkan berbagai kegiatan kesenian musik dambus dalam berbagai event. Bahkan sekarang ini sudah banyak terbentuk sanggar seni dambus di berbagai daerah di Bangka.
Keberadaan musik dambus yang dulunya hanya terpelihara oleh masyarakat yang sudah berumur (tua) kini mulai mendapat tempat. Dengan adanya keberadaan sanggar musik membuat seni dambus mampu menarik minat kaum muda untuk mempelajarinya. Musik dambus dengan irama denting dawainya yang khas menyimpan sejuta rasa yang lain dibandingkan musik lain. Musik dambus dimainkan dengan diiringi lagu dan tarian khas melayu yang di Bangka Belitung disebut dengan nama dincak. Musik dambus selalu menjadi andalan dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti perayaan pesta perkawinan, pesta adat, dan berbagai kegiatan lainnya.Gambus merupakan musik yang telah berusia ratusan tahun dan masih bertahan di Bangka Belitung. Gambus berkembang sejak abad ke-19 bersama dengan kedatangan para imigran Arab dari Hadramaut, Yaman Selatan ke Nusantara.
Gambar 2. Bagian-bagian dari Dambus
Hingga kini tidak ketahui siapa yang memulai menggunakan nama gambus.
Dengan menggunakan syair-syair kasidah, gambus mengajak masyarakat mendekatkan diri pada Allah dan mengikuti teladan Rasul-Nya. Oleh karenanya, gambus digunakan para imigran menjadi sarana dakwah di nusantara. Langkah ini kemudian diteruskan oleh para ulama untuk berdakwah Islam.Musik Dambus ini tidak pernah pudar sebagai musik yang menghiasi kehidupan masyarakat Bangka Barat khususnya dan Provinsi Bangka Belitung pada umumnya. Dengan didukung oleh pemerintah setempat seni musik dambus berkembang dengan pesat karena masyarakat membuat kelompok sanggar kesenian di hampir setiap kecamatan di Bangka Barat.
Dambus merupakan jenis musik dan tari dengan menggunakan alat berupa gendang dan dambus yakni alat petik, biasanya musik dambus ini mengiringi sebuah tarian yaitu tari sepen. Musik dambus ini merupakan musik Melayu yang sangat populer di provinsi Bangka-Belitung termasuk di Kabupaten Bangka Barat. Di Bangka Belitung dalam beberapa tahun terakhir gencar dikembangkan berbagai kegiatan kesenian musik dambus dalam berbagai event. Bahkan sekarang ini sudah banyak terbentuk sanggar seni dambus di berbagai daerah di Bangka.
Keberadaan musik dambus yang dulunya hanya terpelihara oleh masyarakat yang sudah berumur (tua) kini mulai mendapat tempat. Dengan adanya keberadaan sanggar musik membuat seni dambus mampu menarik minat kaum muda untuk mempelajarinya. Musik dambus dengan irama denting dawainya yang khas menyimpan sejuta rasa yang lain dibandingkan musik lain. Musik dambus dimainkan dengan diiringi lagu dan tarian khas melayu yang di Bangka Belitung disebut dengan nama dincak. Musik dambus selalu menjadi andalan dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti perayaan pesta perkawinan, pesta adat, dan berbagai kegiatan lainnya.