Alat Musik Untuk Kaum Hawa Khas Minangkabau, Talempong Unggan

Talempong Unggan adalah salah-satu jenis talempong Minangkabau yang hidup dan berkembang di Nagari Unggan. Talempong Unggan adalah seperangkat alat kesenian yang terdiri dari enam buah talempong dalam satu standar, dua buah gendang dan satu aguang. Nada yang dihasilkan oleh talempong ini berjumlah 5 nada atau biasa disebut dengan nada Pentatonis.

Menurut masyarakat Nagari Unggan talempong berarti bunyi komposisi musik atau lagu-lagu yang dihasilkan alat musik talempong saat dimainkan oleh pemainnya.

Asal usul keberadaan Talempong Unggan berasal dari Nagari Tuo Minangkabau yaitu Nagari Pariangan dibawa oleh Dt. Rajo Indo Puto bersama Dt.Panduko Alam dalam rangka mengembangkan adat budaya Minangkabau. Dalam perjalanannya inilah dijumpai kejadian-kejadian dan peristiwa yang mengilhami terciptanya lagu-lagu dalam musik Talempong Unggan.

Keunikan Talempong Unggan adalah bahwa talempong ini hanya dimainkan oleh kaum perempuan saja. Seorang wanita dituntut untuk mampu mempelajari dan memainkan talempong untuk kemudian mewariskannya kepada anak-anaknya. Dalam upacara-upacara adat Talempong Unggan selalu dimainkan untuk menambah semarak dan sakralnya sebuah prosesi adat.

Secara terperinci, syarat untuk bisa memainkan Talempong Unggan ini:

1. Pemainnya harus perempuan

2. Harus mendapatkan izin dari kaum Adat yaitu Dt. Rajo Indo Puto, Dt. Panduko Alam,

Dt.    Rajo Lelo dan Dt. Sinyato.

3. PenampilanTalempong Unggan harus di halaman Rumah Gadang.

Menurut keyakinan masyarakat Telompong Unggan tidak boleh dimainkan pada saat tanaman padi mulai berisi karena akan berakibat bencana bagi penduduk Nagari Unggan. Namun sebaliknya, Talempong Unggan justru dimainkan pada saat penghulu Pucuk (pemimpin nagari) wafat. Talempong Unggan dimainkan pada acara alek nagari (pesta adat) harus memenuhi syarat bahwa perhelatan itu sudah memotong menimal seekor kambing atau sapi.

Hal-hal yang agak berbau mistis juga dijumpai pada saat talempong akan dan sesudah dipakai yaitu dengan memandikannya dengan air jeruk dengan tujuan talempong tersebut terbebas dari segala kemungkaran serta memainkannya.

Pada umumnya, masyarakat Unggan khususnya kaum perempuan bisa memainkan Talempong Unggan. Seorang ibu memang dituntut untuk mampu memainkan Talempong Unggan karena ia akan mewariskan kepada anak-anaknya nanti. Di samping itu ada juga yang diwariskan melalui perguruan dan belajar kepada seseorang guru yang dianggap mampu dan betul-betul memahami tentang kesenian Talempong Unggan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini patut kita banggakan karena adanya sistem pewarisan yang demikian.

Fungsi dan keguanaan :

Fungsi dan kegunaan Talempong Unggan pada masyarakat Unggan sangat erat kaitannya dengan berbagai upacara siklus kehidupan (life cycle ceremony) masyarakat Unggan, dan Talempong Unggan dimainkan khususnya pada jenis upacara adat.  Jenis upacara dan kegiatan adat tersebut yakni :

1) Upacara pengangkatan penghulu

2) Upacara peresmian perkawinan

3) Upacara turun mandi anak

4) Upacara sunat rasul

5) Upacara menaiki rumah

6) Keramaian anak nagari

7) Dan lain-lain

 

Keterangan

Tahun :2019

Nomor Registrasi :201900826

Nama Karya Budaya :Talempong Unggan

Provinsi :Sumatra Barat

Domain :Seni Pertunjukan

Sumber: Website Warisan Budaya Takbenda

Scroll to Top