SUMENEP – Setelah sukses di Kabupaten Wakatobi, PENDEKAR INSPIRATIF kembali mengunjungi kota dan kabupaten lain di Indonesia. Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mendapat giliran dari Direktorat Sejarah Kemendikbud untuk menyelenggarakan kegiatan dengan tema “Sejarah Sebagai Penguat Karakter Bangsa” ini.
Bertempat di Gedung KORPRI jalan Dr. Cipto, Sumenep, pada kamis (16/11) diselenggarakan Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Media Inspiratif (PENDEKAR INSPIRATIF) yang dibuka secara langsung oleh Bupati Sumenep, Bapak Dr. K.H. A. Busro Karim, M.Si.
Diawali dengan persembahan Tari Muang Sangkal dari sanggar Pottre Koneng SMP N 1 Sumenep asuhan Adi Susanto, S.Pd. Tari Muang Sangkal adalah salah satu tarian asli Sumenep dan menjadi ikon seni tari di Sumenep yang mengangkat sejarah kehidupan kraton yang dulu pernah ada di Madura (Sumenep).
Dalam pidatonya, bapak Bupati menyampaikan bahwa beliau berterima kasih kepada Direktorat Sejarah sudah bersedia memfasilitasi pemutaran film inspiratif ini di Kabupaten Sumenep. Beliau juga menambahkan bila daerahnya sangat siap dalam mengenalkan pendidikan karakter di semua kalangan masyarakat.
Sedangkan dalam sambutannya, Direktur Sejarah Ibu Dra. Triana Wulandari, M.Si. menyampaikan bahwa peran seorang guru adalah peran yang sangat mulia, karena tugas guru sangat berat, yaitu mengantarkan anak-anak menjadi garda masa depan bangsa. “Melalui metode visual seperti Pendekar Inspiratif ini, penyampaian penguatan pendidikan karakter jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode lain”, terang Direktur.
Disisi lain, beliau sangat senang bisa mengunjungi Sumenep, daerah yang sudah terkenal dari masa Hindu-Budha hingga masa kolonial karena banyak cerita dan peninggalan sejarah yang menarik. “Peninggalan sejarah di Sumenep sangat banyak, layak untuk dijadikan wisata sejarah. Saya nobatkan Sumenep sebagai destinasi wisata sejarah. Ayo para guru, sebelum mengajarkan sejarah, anak-anak diajak untuk menceritakan sejarah lokal daerahnya yaitu Madura yang sangat kaya akan sejarah ini”, ajak Ibu Triana kepada para peserta guru.
Film yang diputar pada sesi guru adalah Penjuru 5 Santri yang merupakan film yang bercerita tentang lima sekawan yang tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan memiliki semangat tinggi untuk menimba ilmu walaupun jalan yang mereka tempuh tidaklah mudah. Dan yang lebih menarik adalah pemeran Kiai Landung yang menjadi narasumber film pada sesi dialog adalah D. Zawawi Imron, seorang budayawan lokal asli Sumenep.
Selain menceritakan pengalamannya mengenai film tersebut, Bapak Zawawi juga berpesan kepada para peserta guru untuk dapat mengembangkan daerahnya terutama Sumenep yang kaya akan tinggalan sejarah dan budaya melalui penyampaian kepada para anak didiknya. “Mari kita bersama-sama memperkenalkan sejak dini budaya kepada para generasi muda Sumenep”, ujar beliau di sesi dialog.
Selain narasumber film, ada juga tokoh lain yang hadir dalam dialog sesi guru, yaitu pakar pendidikan: Drs. Nurul Hamzah, M.Si., Kadis Pendidikan Kabupaten Sumenep: Drs. H.A. Shadik, M.Si., guru inspiratif: Andi Lala, S.Pd. dan Kasubdit Internalisasi Nilai Sejarah: Drs. Edy Suwardi, M.Hum.
Sesi siswa yang berlangsung di siang hari menampilkan film Kau dan Aku Cinta Indonesia garapan sutradara Dirmawan Hatta. Untuk dialog sesi siswa ditampilkan panel diskusi antara lain: Sekdis Pendidikan Kab. Sumenep: Drs. Ec. Abd. Suud, M.M., siswi berprestasi: Najwa Chandra Tantri, Motivator anak: Dr. Syaiful Akla dan pemeran utama film Kau dan ACI: Elang Gibran Rosadi.
Najwa Chandra Tantri dari SMP 1 Sumenep berbagi pengalamannya kepada para peserta siswa bagaimana dia bisa menjadi juara lomba menyanyi di Surabaya. Sedangkan Elang Gibran Rosadi menjadi sasaran para siswa untuk berfoto bersama pasca berakhirnya sesi dialog.
Dialog ditutup dengan harapan dari Sekdis Pendidikan Kab. Sumenep, semoga kegiatan ini dapat memberikan kesempatan bagi pelajar di daerah, menonton film berkualitas, serta menginspirasi dan merangsang pelajar untuk berdiskusi mengenai nilai-nilai yang terdapat pada film tersebut. (FRM).