PRINGSEWU – Untuk pertama kalinya Kabupaten Pringsewu menyelenggarakan kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Media Inspiratif bekerjasama dengan Direktorat Sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada rabu, 4 November 2019.
Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung ini merupakan wilayah heterogen yang terdiri dari bermacam suku, dengan masyarakat Jawa yang cukup dominan.
Sebanyak 500 peserta, terdiri 150 guru dan 350 pelajar turut hadir di kegiatan tersebut, yang dilaksanakan di Aula SMA Yadika Pagelaran, Kabupaten Pringsewu.
Media inspiratif yang digunakan adalah melalui film. Film yang diputar mengandung unsur penguatan pendidikan karakter dan memberikan gambaran bahwa Indonesia memiliki kecerdasan, potensi, persatuan dan kesatuan. Salah satunya film yang diputar di Kabupaten Pringsewu, Iqro’.
Acara dibuka oleh Bupati Pringsewu, Hi. Sujadi. Beliau berharap program pendidikan melalui media inspiratif ini, dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter bangsa bagi pelajar, membangun kesadaran guru, tenaga pendidik maupun tokoh masyarakat tentang pentingnya menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter bangsa dan memberikan bahan ajar alternatif, selain menjadikan sejarah sebagai sumber inspirasi dalam rangka penguatan pendidikan karakter, sekaligus membangun sinergitas pusat-daerah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional yang tepat guna dan tepat sasaran.
“Dengan demikian, akan tersemai nilai-nilai karakter bangsa sejak dini di kalangan pelajar di samping terpetakannya kebutuhan bahan ajar alternatif dalam bentuk audiovisual,” ujar Sujadi, didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu, Heri Iswahyudi.
Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI, Triana Wulandari, dalam sambutannya mengatakan direktoratnya telah menjadi pionir yang memanfaatkan film sebagai sarana pembelajaran, melalui program “nonton bareng film inspiratif” dan “Pendidikan Karakter Melalui Media Inspiratif” (Pendekar Inspiratif) bertema sejarah sebagai penguat pendidikan karakter.
“Program ini pada dasarnya merupakan upaya untuk melakukan persemaian nilai budaya sebagai penguat karakter bangsa. Melalui kegiatan ini, internalisasi nilai budaya dan pendidikan karakter dilakukan melalui cara yang menyenangkan dan efektif bagi peserta didik dan guru khususnya,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut ditampilkan juga video-video dokumentasi (vlog) hasil karya peserta siswa kegiatan Pendekar Inspiratif. Pada kegiatan pendekar inspiratif ini juga diberikan coaching clinic atau cara membuat vlog video kreatif. Dimana konten yang dibuat tentang sejarah, budaya, tokoh maupun peristiwa. “Selain untuk melestarikan sejarah dan budaya lokal, nantinya vlog juga akan diunggah melalui akun media sosial Direktorat Sejarah,” terang Tri Widyastuti Setyaningsih narasumber dari Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta pada saat sesi penilaian vlog.
Terpilih sebagai yang terbaik dalam penilaian video-video karya peserta siswa tersebut adalah:
Terbaik I : “Sejarah Talang Indah” karya SMK Yadika Pagelaran
Tebaik II : “Sejarah Kepamongan Pekon Wates” karya SMP N 2 Gadingrejo
Terbaik III : “The Wonderful of Pringsewu” karya SMK YPT Pringsewu
Favorit I : “Puri Giri Sutra Mandala” karya SMA N 1 Pringsewu
Favorit II : “Menelusuri Pesona Tapis Lugusari” karya SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu
(FRM.)