Yogyakarta – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Seminar Sejarah Nasional tahun 2018 ini selain menjadi ajang diskusi ilmiah kesejarahan, juga menjadi momen memberikan apresiasi kepada guru dan komunitas sejarah yang telah memberikan sumbangsih dalam mengajarkan dan memasyarakatkan sejarah.
Apresiasi yang direncanakan akan dihelat setiap tahunnya ini menyandang nama Sartono Kartodirjo Award. Penggunaan nama Sartono Kartodirdjo sebagai nama apresiasi ini tidak terlepas dari jasa Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo sebagai pelopor penulisan sejarah Indonesia sentris yang telah memberikan dampak besar bagi perkembangan historiografi (penulisan sejarah) bercorak “keindonesiaan”.
Terdapat lima bidang apresiasi yang sedianya akan diberikan kepada para calon nominator, yaitu disertasi sejarah terbaik, buku sejarah terbaik, guru sejarah berprestasi, penyelamat sumber sejarah dan komunitas penggiat sejarah. Namun dari kelima kategori tersebut hanya dua kategori apresiasi yang memenuhi persyaratan untuk dilakukan penilaian. Yakni apresiasi dalam kategori guru sejarah terbaik dan komunitas penggiat sejarah.
Tim penilai telah melakukan penilaian secara ketat bagi para calon nominator pada tanggal 23 November 2018. Hasil penilaian dewan juri kemudian diumumkan dalam pembukaan Seminar Sejarah Nasional yang diselenggarakan di Ruang Convention University Club, Universitas Gadjah Mada pada tanggal 3 Desember 2018 pukul 18.00 WIB.
Sebagai penerima penghargaan guru sejarah berprestasi jatuh pada Bapak Abdul Somad, S.S, M.Pd yang merupakan guru sejarah SMAN 1 Ciruas, Kabupaten Serang, Banten. Sedangkan, penerima apresiasi bidang sejarah dalam kategori komunitas penggiat sejarah jatuh pada Komunitas Jelajah Budaya (KJB), yang diwakili oleh Bapak Kartum Setiawan.
Pemberian apresiasi ini sebagai bentuk penghargaan kepada individu ataupun kelompok yang yang bersumbangsih dalam mengajarkan dan memasyarakatkan sejarah. “Dengan pemberian apresiasi ini diharapkan penerima apresiasi dapat terus meningkatkan pengabdian mereka dalam mendiseminasikan sejarah, baik kepada siswa maupun kepada masyarakat pada umumnya”, ujar Sri Margana salah satu anggota tim penilai.
Dengan pemberian apresiasi ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi individu ataupun kelompok untuk selalu meningkatkan upaya mereka dalam melakukan riset kesejarahan, menulis sejarah, mengajarkan sejarah dan memasyarakatkan sejarah.
Acara pemberian penghargaan Sartono Kartodirjo Award ini juga dihadiri oleh perwakilan keluarga besar Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, Bapak Nindito Kartodirjo yang merupkan cucu dari Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo. “Penggunaan nama Sartono Kartodirdjo dalam apresiasi ini adalah suatu bentuk penghargaan kepada orang tua kami, dan berharap semoga apa yang telah disumbangkan oleh orang tua kami, Prof. Dr. Sartono Kartodirdo dapat terus bermanfaat.” Ujar Nindito.
Kontributor
Dirga Fawakih