Indonesia dengan begitu banyak suku dan etnik memiliki kekayaan dan keragama yang luar biasa. Kekayaan dan keragaman tersebut harus dilestarikan dan dikembangkan agar tidak hilang atau punah. Salah satu cara untuk melestarikan kekayaan dan keragaman tersebut adalah dengan cara meningkatkan kapasitas para pelaku budaya melalui proses berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Bertolak dari hal di atas, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM). BBM adalah program pembelajaran di mana sejumlah pegiat seni budaya muda akan belajar dan bertukar pengetahuan tokoh seni budaya (Maestro) yang memiliki pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang mendalam. Kegiatan ini diharapkan menjadi simpul utama dalam penyebaran, pertukaran nilai dan pengetahuan serta ajang pembelajaran bagi sumber daya manusia kebudayaan, sehingga kelak mereka akan menjadi pelopor dalam upaya pemajuan kebudayaan.
Pada tahun 2022, BBM mengadakan kegiatan di 12 tempat dengan 12 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK). Salah satu tempat penyelenggaraan BBM tahun ini adalah Dharmasraya dengan OPK Silek Pangian dan dengan maestro Zainir Dato’ Mangku yang merupakan keturunan guru keempat dari Perguruan Silek Pingian Rantau Batanghari.
Silek Pingian adalah salah satu jenis silat di Indonesia yang memiliki sejarah panjang. Dimulai dari pria yang Bernama Duli, seorang pemuda Sungai Dareh yang merantau ke Malaysia pada tahun 1890. Disana ia belajar silat yang berazaskan agama Islam. Kemudian pada tahun 1901, ia pulang ke kampung halamannya untuk mengajarkan silat. Ia kemudian membuat Perguruan Silek Pingian Rantau Batanghari. Hingga sekarang perguruan tersebut bertahan dan sekarang dipimpin oleh generasi keempat, yaitu Zainir Dato’ Mangku. Perguruan Silek Pingian Rantau Batanghari memiliki tiga aspek pembelajaran, yaitu bela diri, pengobatan tradisional, dan tasawuf. Pada Kegiatan BBM kali ini akan berfokus pada salah satu dari tiga aspek pembelajaran, yaitu bela diri.
Penyelenggaraan BBM di Dharmasraya merupakan hasil kerjasama antara Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Perguruan Silek Pingian Rantau Batanghari, dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya. Penyelenggaraan ini merupakan bentuk pendukungan Kenduri Svarnabhumi. Kegiatan Kenduri Svarnabhumi adalah upaya untuk memajukan kebudayaan dan menjaga lingkungan Sungai Batanghari yang diharapkan nantinya dapat mengembalikan dan mewariskan kekayaan alam yang ada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.
Penyelenggaraan kegiatan BBM di Dharmasraya dilaksanakan secara luring pada tanggal 1-7 Juli 2022 yang bertempat di Laman Tuo Silek Pingian, Jalan Lama Sungai Dareh Jorong Koto Gadang, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Penyelenggaraan kegiatan BBM luring ini merupakan kelanjutan dari kegiatan BBM daring yang sudah dilaksanakan sebelumnya pada tanggal 22 dan 23 Juni 2022. Peserta BBM Silek Pingian berjumlah 30 orang yang terdiri dari 22 perwakilan ranting dan 8 orang murid dari 4 pendekar yang merupakan murid dari dewan guru. Kegiatan BBM secara resmi dibuka oleh Ibu Tari Syakrisyah, sebagai perwakilan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat. Beliau menyampaikan bahwa tanggung jawab pelestarian silek pingian berada di pundak para peserta BBM. “Anggap diri kalian sebagai api, yang mengobarkan semangat untuk terus mengembangkan silek pingian di ranting masing-masing.”, ujar beliau. Pesan senada juga disampaikan oleh Bapak Muhammad Syukri, sekretaris Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya, “Melestarikan Silek Pingian tak hanya sebatas mengetahui jurusnya saja, tapi juga mengamalkan nilai hidup seorang pandeka’ silek.”. Selepas pembukaan, para peserta akan langsung mengikuti pembelajaran selama tujuh hari kedepan. (Fardzan, Lembaga)