Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, secara resmi membuka kegiatan Konferensi Nasional Sejarah (KNS) X di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (7/11). Didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia, Mukhlis PaEni, Menko Puan membuka kegiatan yang dhadiri oleh ratusan sejarawan dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Puan mengatakan sejarah merupakan cerminan perjalanan dan dinamika sebuah bangsa yang berbudaya. Dengan mempelajari sejarah, orang dapat menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan manusia beserta peradaban yang dibangunnya sehingga lebih bijaksana dalam menghadapi masa depan. Lebih lanjut dia mengatakan dengan mempelajari sejarah kita dapat lebih bijaksana dalam menghadapi masa depan. Menurut Puan saat ini masyarakat masih banyak yang kurang memahami arti sejarah. Hal ini mengakibatkan terkikisnya rasa nasionalisme serta muncul rasa ketidakpedulian pada kemajuan bangsa dikarenakan hanya memikirkan kepentingannya sendiri.
Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa maritim yang memiliki potensi sumberdaya laut yang kaya dan budaya bahari yang unggul di masa lalu.Tema “Budaya Bahari dan Dinamika Kehidupan Bangsa dalam Perspektif Sejarah” yang diusung dalam KNS X kali ini bertujuan untuk mengembalikan memori kolektif bangsa tentang kejayaan Indonesia di masa lampau pada bidang maritim. Spirit kejayaan maritim yang kembali didengungkan oleh Presiden Joko Widodo semakin mempertegas lagi bahwa bangsa Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia jika kita semua dapat memanfaatkan potensi kebaharian yang kita miliki.