Meneladani Semangat Patriotisme Para Pahlawan pada Puncak Acara Napak Tilas di Tugu Proklamasi

0
869
Pengibaran bendera oleh Direktur Sejarah menandai napak tilas peserta dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi ke Tugu Proklamasi
Direktur Sejarah, Triana Wulandari membuka Acara Napak Tilas di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Dalam rangka peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, Direktorat Sejarah Dirjen Kebudayaan Kemendikbud memeriahkan dengan acara puncak Napak Tilas di Tugu Proklamasi pada tanggal 16 Agustus 2018. Napak Tilas sendiri merupakan rangkaian perjalanan yang dilakukan dari Museum Joeang ’45, Museum Penyusunan Naskah Proklamasi dan berakhir di Tugu Proklamasi.

Iring-iringan peserta napak tilas tiba di Tugu Proklamasi pada pukul 16.00 WIB dan disambut oleh 500 peserta Pramuka se-Kwarda DKI Jakarta yang telah bersiap di Tugu Proklamasi sejak pukul 15.00 WIB. Dengan bersemangat mereka menyambut para peserta Napak Tilas riuh sembari mengibarkan bendera merah putih.

Penyambutan peserta Napak Tilas di Tugu Proklamasi ini dihadiri oleh keluarga Tokoh Proklamasi yaitu Ibu Sukmawati Soekarnoputri, Mutia Hatta, Halida Hatta, Kemala Hatta, Ketua DHN’45, Letjen Purn. Ramli Hasan Basri, Ketua Catur Pancawati Ny. Trus Sajono, serta Keluarga I Gusti Ketut Pudja.

Dirjen Kebudayaan yang diwakili oleh Direktur Sejarah, Triana Wulandari dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejarah Bangsa Indonesia terutama pada saat proklamasi kemerdekaan sangat penting untuk diketahui dan dikenang terutama oleh para peserta yang sebagian besar terdiri dari siswa sekolah ini.

Peserta Napak Tilas setelah sampai di Tugu Proklamasi untuk mengikuti rangkaian acara

“Para peserta Napak Tilas yang masih muda-muda ini juga diharapkan dapat terus meneladani para pendiri bangsa, yang pada saat itu dengan semangat pantang menyerah memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia hingga dapat memproklamasikan kemerdekaannya”, ujar Direktur Sejarah.

Ketua DHN’45, Letjen Purn. Ramli Hasan Basri menambahkan harapan, “sebagai penerus generasi bangsa para generasi muda harus dapat meneruskan perjuangan para proklamator ini dengan belajar yang rajin dan untuk mencapai cita-cita yang mulia kelak”.

Putri Proklamator Moh Hatta, Meutia Hatta, pada kesempatan tersebut mengisahkan kenangan atas ayahnya. Beliau berkisah bahwa dulu ayahnya sering menceritakan kisah-kisah pada saat proklamasi kemerdekaan. “Pada zaman itu dengan segala keterbatasan, Bapak saya bersama rekan-rekan pendiri bangsa yakin bahwa Indonesia dapat merdeka. Semangat itulah yang selalu saya kenang”, kata Meutia Hatta yang juga diamini oleh Sukmawati Sukarnoputri. Sukmawati sendiri berpesan agar acara ini menjadi kegiatan rutin yang wajib digelar bahkan bila perlu diperluas di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Direktur Sejarah bersama dengan keluarga Tokoh-tokoh Proklamasi

Selain sambutan, acara juga diisi oleh reka ulang adegan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan oleh anggota komunitas sejarah yang memerankan tokoh Sukarno dan Hatta. Disamping itu acara dimeriahkan juga dengan hiburan iringan musik lagu-lagu perjuangan oleh perkusi “Sanggar Anak Akar” Kalimalang Jakarta. Pada akhir acara, kemudian dibagikan hadiah dan doorprize kepada para peserta. (FRM)