Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) Tahun 2018

0
19504

Sejarah adalah pembentuk jati diri bangsa. Apa dan bagaimana bangsa Indonesia kini merupakan hasil dari proses panjang sejarah. Dalam sejarah terkandung nilai yang mendalam bagi kehidupan baik sebagai individu, anggota masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu sejarah merupakan hal penting untuk selalu diingat dan menjadi modal pengambilan keputusan pada masa kini dan yang akan datang serta bermakna sebagai guru berharga yang berasal dari pengalaman masa lalu.

Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menanamkan karakter bangsa Indonesia melalui pendidikan sejarah. Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah adalah lomba di bidang audiovisual yang mengangkat sejarah maupun budaya masyarakat lokal di sekitar peserta. Lomba ini bertujuan agar siswa aktif dalam mencari sumber sejarah yang tersedia di sekitar lingkungannya, baik itu berupa peristiwa sejarah lokal, tempat-tempat bersejarah, bangunan bersejarah, tokoh daerah/pelaku dan saksi sejarah/veteran pejuang kemerdekaan. Sumber sejarah yang telah mereka dapatkan kemudian dikemas dalam bentuk audiovisual.

Generasi muda sebagai bagian dari bangsa perlu mengetahui sejarah bangsanya. Oleh karena itu dengan merekam dan membuat karya sendiri, generasi muda diharapkan akan lebih mengenal sejarah dan budayanya, sehingga muncul rasa cinta dan bangga terhadap tanah air, yang pada akhirnya menumbuhkan tanggung jawab untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan ini sejalan dengan kurikulum sekolah yang bermuatan lokal dimana hasilnya dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar yang menarik.

TEMA:

SEJARAH IDENTITAS NEGERIKU – “Anak Muda Melek Sejarah

 

TOPIK:

  1. Sejarah Lokal (Tokoh dan Peristiwa) dan Sosial
  2. Sejarah Warisan Budaya (Bangunan Sejarah)
  3. Sejarah Olahraga (Tokoh, Perkumpulan, Aktifitas, Olahraga Tradisional)

 

 LATAR BELAKANG:

  1. Pentingnya sejarah bagi pendidikan karakter generasi muda
  2. Alternatif media pemahaman sejarah dan nilai budaya yang kreatif dan edukatif
  3. Menyalurkan minat generasi muda di bidang seni audiovisual
  4. Mendorong pelajar untuk menghasilkan karya seni bermuatan sejarah yang dikemas dengan lebih atraktif.

 

TUJUAN:

  1. Mendorong rasa cinta dan kebanggaan terhadap nilai-nilai sejarah bangsa;
  2. Meningkatkan pemahaman dan kebanggaan terhadap kebhinekaan;
  3. Menciptakan alternatif media pembelajaran sejarah yang menarik (tidak membosankan);
  4. Menyalurkan minat dan kreativitas generasi muda dibidang audiovisual;
  5. Mendorong dan memotivasi generasi muda/pelajar untuk menghasilkan karya seni yang bermuatan sejarah hingga sejarah mampu dikemas dengan lebih inovatif dan atraktif.

 

PERSYARATAN PESERTA

  1. Memiliki minat dan perhatian terhadap sejarah dan budaya;
  2. Peserta adalah pelajar tingkat SMA/SMK/MA/sederajat;
  3. Peserta merupakan tim/kelompok yang tediri dari tiga orang pelajar SMA/ SMK/ MA sederajat ;
  4. Mengirimkan Proposal yang berisi judul, alur cerita, sinopsis dokumenter audiovisual dan lampirannya seperti biodata peserta, surat ijin dari sekolah, dan fotokopi kartu pelajar dalam satu berkas proposal dan sinopsi proposal paling banyak maksimal 5 lembar;
  5. Format pengiriman email bagian subjek diisi nama sekolah (spasi) judul;
  6. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) 2018. Surat Pemberitahuan Sosialisasi LKAS 2018 dapat di unduh DisiniPetunjuk Pelaksanaan (JUKLAK)LKAS 2018 dapat diunduh Disini
  7. Berkas proposal dikirimkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy ke alamat Subdit Program, Evaluasi dan Dokumentasi, Direktorat Sejarah, gedung E lantai 9, Kompleks Kemendikbud Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270 dan email lkaudiovisualsejarah@gmail.com

 

TAHAPAN KEGIATAN

  1. Pengumuman dan pengumpulan proposal

Pengumuman dan pengumpulan proposal mengenai Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah untuk SMA/SMK/MA sederajat di seluruh Indonesia untuk disebarluaskan kepada para pelajar 29 Januari 2018 s.d 29 Maret 2018;

  1. Seleksi proposal

Seleksi peserta Lomba dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari Direktorat Sejarah, sejarawan, antropolog, pakar bidang dokumenter, dan wakil dari Direktorat Sejarah 2 April 2018.;

  1. Pengumuman proposal terpilih

Pengumuman proposal 60 terpilih akan diumumkan di https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditsejarah dan para peserta akan dihubungi oleh panitia April 2017;

  1. Workshop perekaman

Para peserta yang lolos seleksi proposal akan mengikuti workshop perekaman. Peserta workshop terdiri dari 60 tim, yang akan mengikuti workshop dengan komposisi 20 tim di Medan, 20 tim di Bogor, dan 20 tim di Makassar dengan rentang waktu pelaksanaan 18 April – 19 Mei 2018 dan untuk lokasi workshop akan disesuaikan berdasarkan domisili tempat tinggal peserta.;

  1. Riset dan perekaman

Setelah mengikuti workshop, peserta melakukan riset pustaka maupun wawancara narasumber terkait di daerah masing-masing. Setelah melakukan riset baik data primer dan sekunder peserta melakukan perekaman yang akan dituangkan dalam bentuk DVD berurasi 15 s.d 20 menit.  22 April – 19 Juli 2018;

  1. Penerimaan DVD peserta oleh panitia.

Setelah perekaman, peserta mengirimkan DVD karya kepada panitia paling lambat pada tanggal 21 Juli 2018.

  1. Penjurian 10 Besar

Tim Juri akan melakukan penilaian karya perekaman dan memilih 10 karya terbaik untuk mengikuti babak final, pada 23 Juli 2018.

  1. Finalisasi dan Apresiasi Pemenang

Finalis melakukan presentasi karya dihadapan para juri untuk menentukan Pemenang. Pelaksanaan finalisasi dan Apresiasi Pemenang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan Agustus 2018

 

KRITERIA PENILAIAN PROPOSAL

  1. Substansi Sejarah dan Budaya
  2. Kesesuaian Alur Cerita (Skenario)
  3. Ide dan Kreativitas

 

TOTAL HADIAH

Rp200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah).

 

Informasi lebih lanjut:

Imam (081210162779)

Ami (081321602430)

Yorki (085722749200)

www.facebook.com/lombakreasiaudiovisualsejarah/

www.instagram.com/lombaaudiovisualsejarah/

 

(yzh/pr/2018)