Surakarta, 11/11/2019. Program Bantuan Komunitas Kesejarahan Tahun 2019 terbagi atas lima program fasilitasi, diantara program tersebut merupakan fasilitasi bidang Pembuatan Film Sejarah. Program fasilitasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman sejarah masyarakat melalui ekosistem kesejarahan yang tumbuh dan berkembang melalui ide dan kreatifitas komunitas untuk secara bersama-sama melalui semua elemen kebudayaan memajukan kebudayaan bangsa.
Upaya pemajuan kebudayaan ini juga dilakukan oleh komunitas film Cut Over Surakarta, Jawa Tengah. Yang pada Tahun 2019 ini menerima bantuan fasilitasi pembuatan Film dengan Judul “Melintasi Zaman di Kota Bengawan”.
Film ini berangkat dari rasa ingin tahu anak-anak muda milenial Surakarta yang tergabung dalam Komunitas Cut Over perihal jalur kereta api yang melintas di tengah kota solo tepatnya di sepanjang jalan Slamet Riyadi yang saat ini menjadi jalur kereta wisata, papar Amriza Aufa ketua Komunitas Cut Over. Lebih lanjut disampaikan upaya ini dilakukan dalam rangka pendokumentasian bagian dari kepingan sejarah Indonesia ini dengan format berbeda yaitu berupa film melalui sejarah kereta api.
Ucapan terima kasihpun disampaikan Kasubdit Program Evaluasi dan Dokumentasi, Direktorat Sejarah Bapak Syukur Asih Suprojo dalam sambutan launcing film yang diadakan oleh Komunitas Cut Over. Ditegaskan dalam sambutannya kebudayaan adalah milik masyarakat, maka dari itu kebudayaan harus dimajukan secara bersama-sama semua element tidak hanya pemerintah tetapi juga generasi muda dan masyarakat itu sendiri.
Launching Film ditutup dengan bedah film yang diisi oleh Zen Al Ansori (Sineas Kota Solo), Harry Priatmoko (Sejarawan Kota) dan M. Aprianto (Ketua Bagian penelitaian dan Pengembangan Cut Over) Kegiatan launching film juga di hadiri perwakilan Daearah Operasional PT. Kereta Api Indonesia VI, Yogyakarta, Dinas Kebudayaan Kota Surakarta dan 100 Anggota Komunitas pemuda Se-Solo Raya.
Program Fasilitasi Komunitas Sejarah Tahun 2019, memfasilitasi 15 komunitas film untuk mendokumentasikan sejarah di wilayah penerima bantuan. Selain fasilitasi pembuatan film, Direktorat Sejarah juga memfasilitasi 20 komunitas kesejarahan dalam bidang event, 25 orang/komunitas bidang penulisan sejarah, 7 komunitas untuk mengembangkan Aplikasi kesejarahan dan memfasilitasi 10 guru sejarah dalam fasilitasi pembuatan ragam media pembelajaran sejarah.
IAF