Jakarta – Sudah 6 hari Kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) pembina gerakan pramuka Saka Widya Budaya Bakti (SWBB). Seperti yang dikabarkan sebelumnya bahwa selain kegiatan belajar mengajar di kelas, peserta juga akan melakukan kegiatan-kegiatan praktek di luar ruangan.
Sardianus, selaku Pinsus (Pimpinan Kursus) KMD menjelasakan bahwa, selama 3 hari (16-18 Juli 2018) peserta telah menerima berbagai materi tentang Ke-Saka-an, dalam hal ini SWBB. Sementera itu, sejak tanggal 19 hingga 21 Juli 2018, peserta sudah harus melakukan praktek-praktek terkait dengan gerakan pramuka.
Sardianus menegaskan, “konsep dari kursus ini adalah learning by doing, hal ini diterapkan agar para peserta lebih mudah dan cepat dalam menerima pengetahuan-pengetahuan tentang Gerakan Pramuka”. Terdapat beberapa praktek yang dilakukan oleh peserta diantaranya membangun tenda; praktek membina; dan pengenalan sandi.
Aries Eka Prasetya, seorang guru sejarah dari SMA Negeri 22 Surabaya yang juga sebagai salah satu peserta menjelaskan bahwa kegiatan ini baru pertama kali diikutinya, “ini kali pertama saya mengikuti kegiatan seperti ini, banyak ilmu dan hal-hal baru yang saya dapatkan selama mengikuti KMD, salah satu yang menarik diantaranya adalah saya diajarkan bagaimana cara menjadi seorang pembina pramuka dan pengenalan sandi.
Aries juga sangat mengapresiasi kegiatan KMD yang telah dilaksanakan Direktorat Sejarah, “sebagai seorang guru, kegiatan ini sangat bermanfaat, saya berterima kasih kepada Direktorat Sejarah yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat mengikuti KMD, dengan mengikuti kegiatan ini motivasi saya menjadi bertambah untuk dapat mengembangkan kegiatan Pramuka di sekolah/Gugus Depan tempat saya mengajar”, tambahnya.
Sebagai akhir dari kegiatan KMD, akan dilaksanakan malam Api Unggun yang diikuti oleh seluruh peserta dan dilanjutkan dengan penutupan pada 21 Juli 2018. (AM)
