Jakarta,. Dengan mengambil tema “Memperkuat Ekosistem Kesejarahan melalui Sinergi Komunitas Sejarah”, Direktur Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan – Kemdikbud, Dra. Triana Wulandari, M.Si. secara resmi membuka acara Forum Penggiat Komunitas Sejarah di Amos Cozy Hotel pada Jumat malam 29 Juli 2018. Perhelatan yang berlangsung dari 29 Juni – 1 Juli 2018 diikuti oleh 250 peserta dari berbagai profesi kesejarahan baik peneliti dan penulis, penggiat komunitas, guru dan dosen sejarah, arsiparis, penggiat film sejarah, penerjemah naskah kuno, volunteer dan blogger sejarah, berkumpul untuk membangun ekosistem kebudayaan di bidang sejarah.
Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan, perlu dilaksanakan secara kolektif dengan melibatkan banyak pihak, tidak hanya pemerintah selaku eksekutif baik di tingkat pusat dan daerah, tetapi juga keterlibatan masyarakat baik organisasi maupun perorangan secara Bersama-sama pentingnya membangun suatu ekosistem kebudayaan khususnya di bidang kesejarahan, untuk saling menguatkan dan membangun sinergitas dalam setiap program dan kegiatan kesejarahan. Hal ini selaras dengan keinginan pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan memperkuat koordinasi, menjamin terciptanya integrasi program, dan menjaga konsistensi program, serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat di semua sektor kegiatan bidang sejarah menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Forum Penggiat Komunitas Sejarah Tahun 2018.
Dra. Triana Wulandari, M.Si, dalam sambutannya, menambahkan bahwa peran serta masyarakat dalam menyampaikan informasi kesejarahan begitu banyak, ketika dikelompokan setidaknya ada tiga kelompok besar, yakni kelompok yang memproduksi pengetahuan sejarah, diseminasi pengetahuan sejarah, maupun yang mengapresiasi nilai-nilai kesejarahan oleh publik. Kelompok-kelompok ini perlu sekali untuk mendapat perhatian dalam pemajuan kebudayaan di bidang sejarah, yakni melalui penguatan ekosistem kesejarahan yang bergerak secara optimal dan berkualitas. Hasil kerja masyarakat yang sudah terbentuk dalam subsistem sejarah dan tersebar dari berbagai kelompok masyarakat ataupun perorangan melalui hasil penelitian, pengkajian, diseminasi, dan beberapa bentuk apresiasi sejarah dipandang penting mendapat tempat dan dioptimalkan aktivitasnya untuk memberikan hasil yang dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas untuk memperkaya pengetahuan sejarah dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
