Catatan Kegiatan Hari Kedua KBN X Padang Panjang

0
594
Kontingen Aceh sedang tampil pada acara Pentas Seni KBN 2019 Padang Panjang. Pentas Seni yang dilaksanakan pada malam hari ini sekaligus menjadi hiburan bagi para warga Padang Panjang

PADANG PANJANG – Hari kedua KBN X (27/8/19) berisi Napak Tilas Kesejarahan dan Pentas Seni. Di kegiatan Napak Tilas Kesejarahan, para peserta diajak untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kota Padang Panjang yaitu Diniyyah Puteri, Stasiun Kereta Api, Sekolah Calon Tantama (Secata) dan Masjid Asasi sebelum berakhir di Bancah Laweh. Kegiatan dilangsungkan selepas apel pagi hingga kurang lebih pukul 17.00. Di Bancah Laweh para mantan korban bencana berbagi cerita dan pengalaman kepada para peserta wakil kontingen-kontingen peserta KBN X mengenai bencana longsor yang pernah terjadi di Padang Panjang pada 1986 yang banyak memakan korban dikarenakan penambangan kapur ilegal. Hal ini menjadikan contoh bahwa kita jangan pernah untuk melawan alam karena keserakahan manusia itu sendiri.

Para peserta KBN 2019 sedang mengunjungi Museum Rahmah El Yunusiyyah di Perguruan Diniyyah Puteri yang merupakan pondok pesantren modern khusus putri tertua di Padang Panjang
Para peserta sedang Napak Tilas KBN 2019 di Stasiun Kereta Api Padang Panjang yang merupakan stasiun dari masa kolonial Belanda

Pada malam hari di hari kedua, tampil sajian kesenian daerah dari 8 (delapan) kontingen daerah diantaranya dari Sulawesi Utara, Jambi, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Aceh, Maluku dan Bengkulu. Pentas seni yang berlangsung di panggung utama ini juga dihadiri oleh penonton masyarakat umum yang antusias berapresiasi. Bahkan seluruh peserta dan penonton berkolaborasi di depan panggung menari bersama. Bersatu bersama tak mengenal perbedaan melalui seni budaya. Mengikuti hari kedua kegiatan KBN X di Padang Panjang, kita dapat melihat semangat, keterampilan dan kemampuan para generasi muda melalui kegiatan Pramuka. (FRM)