PADANG PANJANG – Hari kedua KBN X (27/8/19) berisi Napak Tilas Kesejarahan dan Pentas Seni. Di kegiatan Napak Tilas Kesejarahan, para peserta diajak untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kota Padang Panjang yaitu Diniyyah Puteri, Stasiun Kereta Api, Sekolah Calon Tantama (Secata) dan Masjid Asasi sebelum berakhir di Bancah Laweh. Kegiatan dilangsungkan selepas apel pagi hingga kurang lebih pukul 17.00. Di Bancah Laweh para mantan korban bencana berbagi cerita dan pengalaman kepada para peserta wakil kontingen-kontingen peserta KBN X mengenai bencana longsor yang pernah terjadi di Padang Panjang pada 1986 yang banyak memakan korban dikarenakan penambangan kapur ilegal. Hal ini menjadikan contoh bahwa kita jangan pernah untuk melawan alam karena keserakahan manusia itu sendiri.
Pada malam hari di hari kedua, tampil sajian kesenian daerah dari 8 (delapan) kontingen daerah diantaranya dari Sulawesi Utara, Jambi, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Aceh, Maluku dan Bengkulu. Pentas seni yang berlangsung di panggung utama ini juga dihadiri oleh penonton masyarakat umum yang antusias berapresiasi. Bahkan seluruh peserta dan penonton berkolaborasi di depan panggung menari bersama. Bersatu bersama tak mengenal perbedaan melalui seni budaya. Mengikuti hari kedua kegiatan KBN X di Padang Panjang, kita dapat melihat semangat, keterampilan dan kemampuan para generasi muda melalui kegiatan Pramuka. (FRM)