Bersahabat dengan Bencana

0
2028

gempa padang

Kita tidak dapat memungkiri fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terjadi bencana. Letak Indonesia yang berada diantara tiga lempeng tektonik utama dunia menyebabkan kita rentan terhadap bencana gempa bumi dan gunung meletus. Diantara wilayah Indonesia yang paling rawan terjadinya gempa adalah wilayah pantai barat Pulau Sumatera. Kondisi geologis wilayah pantai barat Sumatera yang merupakan zona pertemuan Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia menyebabkan wilayah tersebut paling sering mengalami gempa bumi dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia. Aceh, Sumatera Barat, dan Bengkulu merupakan daerah-daerah yang paling sering dilanda gempa.

Indonesia juga merupakan negara dengan keberagaman budaya. Meskipun modernisasi terus menggempur kebudayaan Indonesia, namun nilai-nilai tradisional masih tetap dipegang teguh oleh sebagian masyarakat. Diantara nilai-nilai tersebut adalah sebuah kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dalam menghadapi dan menanggulangi bencana.

Telah banyak contoh-contoh di masyarakat kita mengenai peran kearifan lokal dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Smong merupakan sebuah contoh kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Indonesia dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Smong merupakan sebuah bait-bait dalam permainan tradisional anak-anak di Pulau Simeuleu (Nanggroe Aceh Darussalam) yang secara tidak langsung menceritakan mengenai bencana tsunami yang pernah berlangsung dulu. Diceritakan dalam bait tersebut bila terjadi goncangan dan diikuti oleh surutnya air laut maka diharuskan untuk pergi ke tempat tinggi karena merupakan sebuah pertanda akan terjadinya tsunami.

Tahun 2016 ini , Direktorat Sejarah melaksanakan kegiatan penyusunan buku Sejarah Bencana Gempa di Sumatera, yang diharapkan masyarakat akan memiliki referensi bencana masa lalu dan menjadi sumber mitigasi bencana terhadap kelangsungan kehidupannya. Penyusunan buku ini bertujuan menggali dan mengumpulkan data, mengkaji, membuat peta wilayah bencana, serta mendokumentasikan sejarah bencana gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia. Buku ini diharapakan dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat Indonesia yang hidup dikawasan rawan bencana, terutama gempa bumi, agar dapat belajar dari kearifan lokal masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana gempa bumi. (FTI)