TANGERANG SELATAN – Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI) dan Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo melaksanakan kegiatan sosialisasi protokol kesehatan bidang kebudayaan dalam rangka Kegiatan Apresiasi Pelaku Budaya pada Jumat (21/8) di Rumah Puspo Budoyo, Jalan Elang Raya No. 1, Sawah Lama, Ciputat, Kota Tangerang Selatan.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Bapak Judi Wahjudin mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi protokol kesehatan bidang kebudayaan ini terkait dengan pencegahan Covid-19 yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah dalam hal ini Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kemendikbud dengan Asosiasi Seniman Tari Indonesia yang difasilitasi oleh Rumah Puspo Budoyo.
Rumah Puspo Budoyo merupakan rumah budaya yang sudah menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian mereka. Ini merupakan hasil dari prakarsa pendirinya, Bapak Luluk Sumiarso bersama istri yang sangat antusias dengan kolaborasi tersebut.
“Terima kasih kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan dan ASETI yang telah memprakarsai sosialisasi ini. Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direktorat PTLK karena sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk menjadi tuan rumah dan memperhatikan para pelaku budaya pada umumnya dan seniman tari pada khususnya”, terang beliau yang juga merupakan salah satu penggagas ASETI.
Pada pembukaannya Bapak Judi Wahyudin, Direktur PTLK mengajak pelaku dalam kebudayaan untuk menyikapi kondisi saat ini secara positif karena pandemi Covid-19 tidak mungkin hilang dalam waktu dekat.
“Sejatinya pandemi ini ada peluang dan tantangan sehingga bagaimana kita beradaptasi, membuat kreativitas baru sehingga ekspresi budaya tetap bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut Bapak Direktur mengatakan kegiatan sosialisasi protokol kesehatan bidang kebudayaan juga dalam rangka mengingatkan Pemerintah Daerah/Pemda bagi yang zonanya sudah aman harus bersinergi dengan para pelaku budaya dan lembaga kebudayaan.
“Berilah mereka ruang selama sesuai prosedur. Memang kami menerima laporan ada beberapa titik meski sudah zona hijau tapi masih ada resistensi. Saya berharap kedepannya tidak ada lagi resistensi karena ini semua untuk kebaikan kita bersama,” tutupnya.
Acara dilanjutkan berturut-turut dengan paparan “Kebijakan dan Pengendalian Covid” oleh Ibu Endang Budi Hastuti dari Kementerian Kesehatan, kemudian penjelasan dokumen protokol kesehatan sektor seni pertunjukan oleh Ibu Agustina Rochyanti dari ASETI, Metode kreatifitas di masa new normal dengan pedoman kesehatan oleh Bapak Jefriandi Usman dari ASETI dan terakhir kegiatan sanggar tari dengan protab new normal oleh Ibu Atien Kisam dari ASETI.
Acara ditutup dengan simulasi tari dengan jaga jarak dan simulasi cara make up dengan protap kesehatan oleh murid sanggar Puspo Budoyo.