Pesan Positif Kegiatan Pendekar Inspiratif dari Pulau Rempah-rempah

0
718
Direktur Sejarah memberi sambutan dalam kegiatan Pendekar Inspiratif di Ternate, 18 September 2018

Pernahkah kita pada suatu waktu pernah benar-benar memperhatikan gambar yang tercetak di lembaran uang seribu rupiah? Sebuah lanskap alam dua pulau berdampingan sementara di latar depan nelayan tengah menjala ikan diatas perahunya. Air laut membiru tenang, pun juga warna langit. Lukisan alam yang begitu indah.

Gambaran tersebut bukanlah imajinasi seorang pelukis, namun benar-benar ada dan nyata di Indonesia. Pemandangan itu terletak di Desa Fitu, Ternate, Maluku Utara, dimana kita bisa memandang Pulau Tidore dan Pulau Maitara berdampingan dalam komposisi yang sempurna. Dan kesanalah Pendekar Inspiratif menuju.

Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter melalui Media Inspiratif (Pendekar Inspiratif) menutup gelaran ke dua puluh kotanya pada tahun 2018 ini di Kota Ternate, Maluku Utara. Bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Maluku Utara serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Ternate, kegiatan ini dilangsungkan pada Selasa 18 Desember 2018 di Aula Hotel Vellya, Kota Ternate.

Direktur Sejarah bersama Wakil Walikota Ternate, Kepala Disdikbud Kota Ternate, dan Kepala BPCB Maluku Utara berfoto bersama dengan peserta

Acara ini dibuka oleh Wakil Walikota Ternate H. Abdullah Taher bersama Direktur Sejarah Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ibu Triana Wulandari, didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate Ibrahim Muhammad dan Kepala BPCB Maluku Utara Muhamad Husni.

Dalam sambutannya Direktur Sejarah mengingatkan peran penting Pulau Ternate dalam sejarah perjuangan bangsa. Ternate bagaikan gadis molek yang ingin dimiliki oleh banyak pemuda. Kekayaan alam rempah-rempahnya menjadikannya surga dunia yang diperebutkan oleh bangsa-bangsa Eropa pada jamannya. Peran pentingnya dalam jalur perdagangan dunia pada masa lalu merupakan bukti keagungan Nusantara yang perlu terus dijaga dan dilestarikan.

Terlebih dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Ternate ke 768 pada 29 Desember 2018 ini, kegiatan Pendekar Inspiratif menjadi bagian dari perayaan dengan tema “Ternate Harmoni” tersebut. Keragaman latar belakang suku, budaya dan agama yang ada tidak menjadi masalah atau bahkan mengubah karakter penduduk Pulau Ternate yang pekerja keras, terbuka dan jujur. Wakil Walikota Ternate merespon positif kegiatan ini dengan menyatakan bahwa justru dengan kegiatan Pendekar Inspiratif ini menjadi penyampai pesan yang lantang, lugas dan tepat untuk menyebarluaskan inti kekuatan persatuan dan kesatuan ini kepada guru dan para siswa.

Dalam dua sesi kegiatan, film yang diputar adalah Sokola Rimba untuk sesi guru dan Cahaya dari Timur: Beta Maluku untuk sesi siswa. Keduanya berlangsung meriah, semarak dan aktif ketika berlangsung diskusi interaktif. Para peserta merespon hangat apa yang disampaikan para narasumber dari pihak Kemendikbud, Dinas Dikbud Kota Ternate, guru inspiratif dan siswa berprestasi Ternate serta terutama artis Rukman Rosadi (film Sokola Rimba) dan Bebeto Leutualy (Cahaya dari Timur).

Antusiasme para peserta siswa dalam sesi dialog interaktif

Bebeto, yang asli Maluku, dengan penuh semangat mengajak para peserta siswa untuk “membuka pikiran dan wawasan serta jangan pernah menutup diri dan memberhalakan perbedaan. Karena justru perbedaan latar belakang suku, budaya, agama kita itu membuat Indonesia lebih kaya dan berwarna, jadi kekuatan yang menyatukan. Dengan persatuan kerja sama kita menjadi punya daya lebih untuk menghadapi apapun”.

Begitu juga Rukman Rosadi, “masa depan negeri ini ada di tangan para guru, karena anda lah pencetak warna sifat, sikap dan karakter para murid yang nantinya akan menjadi masa depan bangsa. Ditangan para guru, baik buruknya sebuah peradaban memperoleh dasar pijakannya. Peran para guru begitu berarti, maka hormat sepenuhnya kepada anda semua, wahai para guru.”

Pesan nilai-nilai ini menjadi energi positif yang menyebar ke hati sanubari para peserta kegiatan Pendekar Inspiratif di Ternate. Diharapkan semangatnya menjadi sekuat dan sekokoh Gunung Gamalama yang menaungi pulau pusat rempah-rempah dalam sejarah dunia ini, sekaligus menjadi penutup yang manis untuk tahun 2018 dan menghadapi tahun berikutnya dengan lebih optimis.