Ada yang menarik dari penyelenggaraan Seminar Sejarah Nasional 2018 yang berlangsung di awal bulan Desember ini. Salah satu keynote speaker, Dr. Agus Suwignyo, pengajar di Departemen Sejarah dan juga merupakan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni FIB UGM mengulas pangkal masalah Pendidikan Kesejarahan. Ketidakhadiran beliau pada saat pelaksanaan seminar tersebut kami coba jembatani agar buah pemikirannya dapat diketahui oleh khalayak dan peminat sejarah khususnya dalam mencari terobosan untuk membuat paradigma baru pendidikan sejarah di Indonesia. Ia menjelaskan lebih jauh permasalahan pengajaran sejarah yang monoton dan stagnan.
Keynote speach Dr. Agus Suwignyo yang tersaji dalam bentuk rekaman video ini juga mencoba untuk mengidentifikasi sebab-musabab terkait stagnannya proses dan pendekatan dalam pembelajaran sejarah. Lebih lanjut menurut beliau, untuk memperbaiki kualitas guru maka harus memperbaiki proses pendidikan guru. Oleh karena itu, baginya proses pendidikan pada calon guru juga harus diperbaiki. Calon guru sejarah harus dimulai dengan pendidikan para calon sejarawan yang memiliki fondasi yang solid dan terintegrasi.
Rekaman lengkap dari keynote speach Dr. Agus Suwignyo dapat dilihat disini.