Menteri pendidikan dan kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy bersama keluarga Bung Hatta luncurkan 10 Seri Karya Lengkap Bung Hatta, 10 seri buku ini merupakan kumpulan 800 karya Bung Hatta Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Menjadi sebuah apresiasi bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas kerja keras bapak Prof. Dr. Emil Salim selaku Ketua Pengurus bersama Perhimpunan Indonesia untuk Pembinaan Pengetahuan Ekonomi dan Sosial (BINEKSOS) bersama Tim LP3ES. Peluncuran Buku ini dikemas dalam rangkaian acara yang ditutup dengan Talkshow.
Pada acara peluncuran dan talkshow buku Karya Lengkap Bung Hatta (KLBH) yang dihadiri lebih dari 250 undangan dari kalangan Pemerintah, BUMN, Perguruan Tinggi, LSM, Pustakawan, Guru-guru SMU, pelaku Usaha, Koperasi, Pers/media dan lain-lain itu, selain ditayangkan audio-visual tentang figur Bung Hatta dan karya-karya tulisnya, pihak Penerbit LP3ES juga menyerahkan buku KLBH tersebut kepada Menteri Pendikan dan Kebudayaan Prof. Muhadjir Effendy, Prof. Meutia Hatta-Swasono (putri Bung Hatta), Rektor Universitas Bung Hatta (Padang), Ketua Yayasan Proklamator Bung Hatta, Ketua Asosiasi Perpustakaan Indonesia, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Y, dan lain sebagainya.
Dalam sambutannya, Selaku pimpinan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. dr. Muhadjir Effendy menyampaikan rasa syukur dan gembira atas ketekunan dan kegigihan usaha Penerbit LP3ES yang setelah “berjuang” selama bertahun-tahun akhirnya berhasil menerbitkan dan menghadirkan 6 buku dari 10 seri buku Karya Lengkap Bung Hatta ini kepada publik/masyarakat pembaca di Indonesia mulai hari ini. Mudah mudahan 4 buku berikutnya bisa segera terbit dalam tempo yang tak terlalu lama lagi.
Seri Buku Karya Lengkap Bung Hatta ini penting dan bermanfaat, bukan saja karena nilai historisnya sebagai hasil karya dari seorang Proklamator Kemerdekaan dan Pendiri Bangsa Indonesia, tapi juga terutama karena gagasan, wawasan, pemikiran Bung Hatta sebagai seorang intelektual, negarawan dan sarjana ekonomi masih sangat relevan dengan tantangan pembangunan Indonesia sekarang maupun di masa depan.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Aliran Ekonomi yang digagas Bung Hatta dapat dijadikan aliran Ekonomi Hattaisme, Karena Kekahasannya dalam pemikiran di bidang ekonomi. Layaknya Mazhab-mazhab dalam Fiqh Islam, Syafii, Hanafi dsb.
Lebih lanjut Menteri pendidikan dan Kebudayaan, berpesan Semoga langkah awal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengisi kekosongan dan kesenjangan pengetahuan dan bahan rujukan masyarakat mengenai Pancasila dan literatur sejarah bangsa ini akan diikuti langkah-langkah pelaksanaan berikutnya, yaitu membantu masyarakat khususnya generasi muda agar dapat mengakses buku dan bahan informasi, memahami isi dan pesannya, serta membahas makna yang terkandung dalam buku/literatur tersebut secara kritis, terbuka dalam wacana dan forum publik secara berkelanjutan. (IAF)