PEMANDU WISATA YANG MELEK SEJARAH

0
1168

Jum’at, 26 Juli 2018 – Memasuki hari keempat kegiatan peningkatan Kompetensi untuk Pemandu Wisata Sejarah di Bali, kali ini peserta melakukan ekskursi ke beberapa objek sejarah. Seperti dikabarkan sebelumnya bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam 2 bentuk, antara lain kegiatan belajar dalam kelas (indoor) dan studi lapangan (outdoor).

Dr. Dewa Budiana dan Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana sedang menerangkan Sejarah Goa Gajah

Berdasarkan informasi Saptari Novia Stri, selaku ketua penyelenggara, menerangkan bahwa “hari ini peserta melakukan kunjungan (ekskursi) ke objek-objek sejarah diantaranya Museum Bali, Monumen Perjuangan Rakyat Bali, dan Goa Gajah. Sebelumnya, selama 3 hari, tanggal 23-25 Juli 2018, peserta telah menerima materi-materi tentang kesejarahan, seperti Pengetahuan Sejarah untuk Pariwisata, Sejarah Lokal untuk Pariwisata, Sejarah Publik untuk Pariwisata, Toponimi, dan Teknik Kepemanduan dengan Konten Sejarah”. Dalam kunjungan (ekskursi) tersebut, Dr. Dewa Budiana dan Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana sebagai narasumber mendampingi peserta dan menyampaikan informasi kesejarahan terkait objek-objek yang dikunjungi.

Ni Nengah Sudiastrini, peserta yang berasal dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), mengungkapkan bahwa “kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya yang menjalankan profesi sebagai guide, melalui kegiatan ini saya bisa mendapatkan informasi pengetahuan sejarah, hanya saja mungkin perlu ada materi tambahan tentang kebudayaan lokal setempat.”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gede Sukarya dan Ari Pemayun, keduanya menyarankan agar penyajian materi agar lebih disesuaikan dengan budaya lokal Bali, teknik penyajian lebih bersifat deskriptif dan praktis, akan tetapi secara umum kegiatan ini sangat bermanfaat, kami juga akan meminta waktu kepada panitia untuk menyampaikan beberapa saran dan rekomendasi kegiatan ini. Ungkapnya.

Direktur Sejarah memberikan arahan dalam penutupan acara

Kegiatan peningkatan kompetensi untuk pemandu wisata sejarah akan ditutup pada 26 Juli 2018, pukul 20.00 WITA. Sebagai akhir dari kegiatan tersebut, Direktur Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud, Triana Wulandari hadir untuk memberikan pengarahan kepada peserta. “Bali memiliki destinasi wisata yang luar biasa, begitu juga dengan para pemandu dan guidenya, saya kira seorang pemandu wisata juga sebaiknya memiliki kemampuan untuk membuat narasi agar menambah daya tarik bagi para wisatawan. Untuk itu, Direktorat Sejarah menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan meningkatkan dan memperkaya substansi sejarah dalam dunia pariwisata”, terangnya sebelum menutup kegiatan. (AM)