Sebagai negara yang dua pertiga luas wilayahnya berupa lautan, sudah selayaknya Indonesia menyandang julukan sebagai Negara”archipelago”.
Negara “archipelago” bukan hanya berarti Negara kepulauan, melainkan lebih dari itu karena bermakna negara laut utama, karena archi dalam bahasa Yunani berarti ‘utama’, sedangkan pelages bermakna ‘laut’. Hal ini berarti konsep kewilayahan yang tepat untuk Indonesia adalah Negara kelautan atau negara maritim.
Sebagai Negara maritim sudah tentu banyak sekali aspek kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat terkait dengan laut. Untuk itu kajian sejarah maritim menjadi sangat penting dilakukan karena dengan memahami sejarah maritim masyarakat, kita dapat mengungkap beragam permasalahan dan solusinya. Mengingat laut merupakan media bagi komunikasi lintas budaya warga masyarakat baik ditingkat lokal, regional maupun internasional.
Menurut seorang ahli, laut mengandung dinamika yang menciptakan kesatuan, hubungan antar manusia dan antar bangsa melalui transportasi laut, perdagangan dan pertemuan budaya. Selain itu laut juga merupakan jembatan penghubung yang penting dan strategis bagi bangsa Indonesia yang ingin menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan oleh dunia internasional, terlebih letak posisi kepulauan Indonesia yang sangat strategis karena mengapit dua benua (Asia dan Australia) dan menghubungkan dua samudera (Hindia dan Pasifik).
Untuk memahami hal tersebut diperlukan penelitian sejarah maritim yang dapat menguak dinamika kemaritiman tersebut pada masa lalu sehingga kita dapat belajar dan mengambil hikmah dari peristiwa sejarah kemaritiman di Indonesia. Dalam kaitan dengan studi sejarah maritime, aspek pelabuhan merupakan subyek yang sangat penting untuk diketahui. Karena fungsi laut sebagai jembatan penghubung tidak akan berjalan baik tanpa kehadiran pelabuhan-pelabuhan yang bertebaran diseluruh wilayah kepulauan Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai sejarah Indonesia terutama sejarah maritimnya, maka Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, pada tahun 2013 melakukan kegiatan penyusunan Atlas Pelabuhan-Pelabuhan Bersejarah di Indonesia. Atlas Pelabuhan-Pelabuhan Bersejarah di Indonesia ini menyoroti dinamika pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang pernah berperan penting dalam dinamika perekonomian dan politik di Nusantara sejak masa kuno hingga kurun kolonial. Kajian dalam buku ini selain menggunakan perspektif sejarah juga menggunakan kajian geografi sejarah untuk memperlihatkan para pembaca lokasi-lokasi pelabuhan-pelabunan bersejarah tersebut berada dalam bentuk peta.
Diharapkan buku ini dapat memberikan informasi kepada para pembaca tentang perjalanan sejarah bangsa Indonesia dari sisi kemaritimannya. (FTI)