Minat Siswa Untuk Mengikuti BBM Jauh Melampaui Kemampuan Anggaran Pemerintah

0
900

Yogyakarta – Belajar Bersama Maestro (BBM) merupakan kegiatan tahunan yang secara rutin diadakan oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2015. Melalui kegiatan ini, peserta didik diberi kesempatan untuk tinggal bersama  Maestro atau dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal Maestro. BBM merupakan salah satu kegiatan pendukungan penguatan pendidikan karakter (PPK).

Tahun ini, Belajar Bersama Maestro bertema “Maestro Seni sebagai Penguat Karakter Bangsa”. Bersama dengan 20 seniman yang aktif di bidangnya yaitu Yogyakarta (Nasirun, Djoko Pekik, Putu Sutawijaya, Miroto, Didik Nini Thowok, Angki Purbandono, Djaduk Ferianto), Jakarta (Hanafi, Dindon WS, Fendi Siregar, Gilang Ramadhan), Bali (I Made Sidia, Ni Nyoman Tjandri, Ni Ketut Arini, Ayu Laksmi), Lampung (Ismadi Pratama), Surakarta (Manteb Soedharsono), Indramayu (Wangi Indriya), Majalengka (Arief Yudhi) dan Medan (Irwansyah Harahap).

Belajar Bersama Maestro 2018 akan mengajarkan lebih dalam tentang kehidupan para seniman di lima bidang, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, seni media dan seni teater. Peserta Belajar Bersama Maestro akan ditempatkan di 8 Kota, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bali, Indramayu, Medan, Lampung, Surakarta dan Majalengka selama 14 hari. Di kota Yogyakarta terdapat 7 seniman yang mengajarkan para peserta, yaitu Didik Nini Thowok, Djaduk Ferianto dan Miroto di bidang seni tari, Angki Purbandono seni media, Putu Sutawijaya, Djoko Pekik dan Nasirun bidang seni rupa.

Masing-masing Maestro melatih dan mendidik sebanyak 15 peserta dari berbagai daerah, di Yogyakarta sudah memulai pelatihan dan evaluasi karya peserta dari Maestro. Di sela-sela melatih peserta, Djoko Pekik mengatakan para peserta sangat menyukai program ini, begitu juga dengan respon masyarakat di Yogyakarta sangat baik, jaman sekarang ini masyarakat Indonesia harus tetap dan terus mengenal seni dan budaya kita, jangan sampai itu hilang karena teknologi yang modern, semoga program ini tiap tahun terus diadakan, tuturnya.

Begitupun dengan Maestro yang lainnya di Yogyakarta, bahwa mereka ingin sekali program ini terus diadakan, banyak sekali peserta yang antusias, karena Kota Yogyakarta banyak seniman yang aktif di bidangnya masing-masing. Dari 2986 orang yang mendaftar terpilih 300 peserta yang mendapatkan pelatihan dari para Maestro. Dengan banyaknya minat peserta kami berharap pemerintah daerah dan pihak swasta dapat ikut melaksanakan program ini. (PED)