Jakarta – Majelis Agung Raja Sultan Indonesia (MARS) melakukan audiensi dengan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi bertempat di ruang sidang gedung E lantai 10, (16/3).

Audiensi yang berlangsung selama 2 jam dihadiri oleh 8 orang, dimana 5 orang perwakilan dari  badan pengurus MARS yang terdiri dari Pangeran Hari Ichlas Majolelo Sati selaku Sekjen MARS, Sultan Anah Adrian S selaku sekretaris 3 MARS, Muhammad Putria perwakilan Dewan Agung MARS, Hengky Datuk Tan Malaka dan Muhammad Salman Eldyan selaku Bendahara MARS. Juga hadir pada audiensi ini 2 orang dari perwakilan Subdit Ketahanan Seni dan Budaya Kementerian Dalam Negeri yaitu Ibu Elly Yuniarti beserta stafnya Endi Novelly serta Wakil Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota, Ferizal Ridwan. Sedangkan dari Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME yang beraudinesi dengan MARS adalah Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Kasubdit Komunitas Adat dan Kasubdit Kepercayaan.

Dalam audiensi tersebut sekjen MARS, Hari Ichlas Majolelo Sati mengutarakan bahwa audiensi ini bertujuan untuk memperkenalkan kepengurusan dan program MARS. Selain itu dalam kesempatan ini mereka menyampaikan bahwa MARS memiliki komitmen bukan untuk membangkitkan kembali feodalisme tetapi untuk memperkuat NKRI dengan prinsip berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa, sejak terbentuk pada 24 Agustus tahun 2017, MARS telah menyelenggarakan 13 event kegiatan dan telah mendokumentasikannya sebagai upaya pelestarian tradisi. Hari Ichlas Majolelo Sati  menambahkan bahwa dalam waktu dekat MARS akan menyelenggarakan Festival Kebudayaan dan napak tilas Peradaban Dunia di Kabupaten Lima Puluh Kota dalam rangka HUT Kabupaten Lima Puluh Kota. Dalam kesempatan tersebut juga pengurus MARS dan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota mengharapkan kehadiran dari Bapak Direktur Jenderal Kebudayaan untuk menjadi narasumber dalam seminar di festival budaya Kabupaten Lima Puluh Kota, serta pengurus MARS juga berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Dalam Negeri dapat memfasilitasi mereka untuk beraudiensi dengan bapak Presiden RI.

Dalam audiensi tersebut, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Nono Adya Supriyatno menyampaikan bahwa Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi memiliki program-program pelestarian tradisi dan siap menjalin kemitraan dengan siapapun untuk bersinergi dengan pihak-pihak pelestari tradisi termasuk dengan MARS. Beliau juga menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal kebudayaan saat ini sedang menyusun sertifikasi profesi terhdap para seniman dan pelestari tradisi, sehingga perlu dibuka wacana kepakaran profesi bagi pelestari tradisi di lingkungan kerajaan. Lebih lanjut Nono Adya menambahkan bahwa Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi siap berdiskusi untuk bekerja sama dalam kegiatan festival budaya di Kabupaten Lima Puluh Kota. Sebelum menutup pertemuan audiensi dengan MARS, Nono Adya mengatakan bahwa dalam melakukan kerjasama, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi memiliki tema-tema prioritas dan bentuk kerjasama pendukungan kegiatan dapat dilaksanakan melalui pendukungan publikasi, bentuk dan manajemen kegiatan,