Jakarta – Pelepasan Purnatugas Pak Sigit Widodo berlangsung dengan penuh keharuan di Ruang Sidang Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Gedung E Lantai 10, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (31/10).

Acara pelepasan ini diawali dengan penyampaian kesan serta pesan untuk Pak Sigit. Kesempatan pertama diberikan kepada Sri Guritno, Kasubdit Komunitas Adat, yang merupakan atasan langsung beliau. Dituturkan bahwa Pak Sigit adalah orang baik, sedikit keras dan juga unik. Banyak kenangan baik yang tercipta dari Pak Sigit selama bertugas.

dsc04851

Kemudian  Rudi Sihombing juga mengenang Pak Sigit sebagai sosok yang jago berdebat. Sementara itu, Sjamsul menyampaikan bahwa ia banyak belajar dari Pak Sigit yang ahli komputer. Lebih lanjut Mula Sinaga menceritakan kenangan bersama Pak Sigit di masa lampau. Beliau merasa banyak terbantu oleh keahlian Pak Sigit dibidang otomotif. Beliau juga memuji ketangguhan Pak Sigit sewaktu melawan penyakit stroke yang dulu sempat menyerang. Pak Sigit juga dinilai sebagai orang yang cerdas dalam banyak hal. Kemudian, Lita Rahmiati juga menyampaikan kesan yang dialaminya saat menjadi staf dari Pak Sigit. Beliau masih ingat nasihat-nasihat yang diberikan Pak Sigit terkait kehidupan berorganisasi. Berikutnya dengan gaya jenaka, sahabat Pak Sigit, Djuanda juga ikut ambil bagian menyampaikan pengalaman-pengalaman unik yang dialami sewaktu bertugas bersama. Pada kesempatan terakhir, Elfarmi menyampaikan terima kasih atas pelajaran yang diterimanya dari Pak Sigit, yang diakuinya senang bercanda.

dsc04855

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penyampaian kesan-kesan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi kepada Pak Sigit. Beliau menyampaikan bahwa ada rasa kedekatan emosional dengan Pak Sigit. Pak Sigit juga dianggap cepat mencapai jabatan karena keahlian beliau dalam bidang teknologi komputer. Saat sebagian besar pegawai belum familiar dengan komputer,namun beliau sudah menguasainya. Di samping itu, Direktur juga berpesan agar waktu luang Pak Sigit bisa dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Direktur juga berharap Pak Sigit makin bermanfaat di masyarakat ke depannya. Tidak lupa, Direktur juga menyampaikan bahwa  purnatugas adalah sesuatu yang harus disyukuri karena merupakan suatu pencapaian.

“Orang pasti memakai baju salah dan benar. Teman-teman pasti kenal karakter saya yang keras. Saya minta maaf. Semua yang ada di muka bumi ini tidak ada yang langgeng, akan purnatugas, akan menghadap Yang Maha Esa. Maka bersyukurlah. “ucap Pak Sigit mengakhiri pertemuan tersebut.