IMG_1473Jumat, 20 Februari 2015, Direktur Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi membuka Kongres Nasional SUBUD ke 27 di Hotel Marbela, Anyer. Kongres Nasional yang mengusung tema ‘Membangun Kebersamaan dengan Saling Menghargai untuk Mewujudkan Kemajuan Persatuan Subud’ ini bertujuan untuk meningkatkan silahturahmi antar anggota. Selain itu, kongres ini juga mengangkat salah satu tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh Propinsi Banten, yaitu Baduy. Hal ini terlihat dari dekorasi, pameran, acara kesenian serta pakaian yang digunakan pada saat kongres berlangsung.

Kongres yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 20 s.d 23 Februari 2015 ini dihadiri oleh 831 anggota subud yang tersebar di Indonesia (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Bali, Sumatera Utara dan Kalimantan) dan Luar Negeri (Australia, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, Thailand, Brazil, Jerman, Inggris dan Polandia)
SUBUD merupakan perkumpulan orang-orang yang melakukan ‘latihan’ spiritual yang dikenal sebagai Latihan Kejiwaan, suatu latihan berserah diri kepada daya ilahiah di dalam diri kita masing-masing. Hal inilah yang diajarkan oleh Pendiri SUBUD, Muhammad Subuh Sumohadiwidjojo seorang anak bangsa yang dilahirkan 114 tahun yang lalu dan beliau wafat pada usia 86 tahun. Dalam perkembangannya hingga saat ini terdapat anggota aktif SUBUD lebih berjumlah 6500 orang yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia dan di 83 negara di dunia dengan penyebaran diberbagai negara. Dari persebaran tersebut, menggambarkan bahwa organisasi SUBUD tanpa disadari telah melakukan diplomasi budaya Indonesia melalui spiritual yang dimulai sejak tahun 1947.

IMG_1488Perkembangan SUBUD yang siginifikan ini dikarenakan ajarannya yang toleran dan nonsektarian. Disaat manusia disibukkan oleh rutinitas dan kehidupan dunia, sebagian orang masih membutuhkan kebutuhan spiritual dan SUBUD menjadi pilihan yang sangat tepat sebagai alternatif dalam pemenuhan kebutuhan spiritual ini. Dikarenakan SUBUD sangat menghormati dan menghargai keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia. Selain itu, sistem manajemen dan organisasi yang rapi dan teratur juga menjadi salah satu kunci keberhasilannya.

Kongres nasional ke 27 yang berlangsung selama tiga hari ini berisi mengenai ‘latihan’ bersama, sidang komisi, pameran, bazar, penampilan seni dan persembahan dan ekspresi anggota. Acara secara keseluruhan ditutup dengan terpilihnya ketua umum SUBUD periode 2015-2017.