Jakarta(jawaposonline.com) Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Workshop Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat pada tanggal 29 April s/d 3 Mei 2018, di Hotel Millenium.Jakarta Pusat,Minggu 29 April 2018.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kemendikbud Hilmar Farid mengungkapkan, di Indonesia banyak dan beragam budaya-budaya masyarakat di masing-masing daerah, tentu budaya dan adat setiap daerah itu berbeda-beda tapi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia. oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan keragaman budaya Indonesia, sekaligus pemerintah mengadakan program khusus untuk menangani kelestarian serta pengembangan budaya masyarakat Indonesia.(29/4).

Program tersebut, sudah ditangani khusus oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Kemendikbud. “Saya berharap semoga bidang yang terkait dapat kerjasama dengan masyarakat untuk terus mengembangkan kelestarian budaya di tiap masing-masing daerah,” harap Hilmar Farid pada saat meresmikan Workshop Fasilitas Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM) yang diselenggarakan selama 3 hari.

Menurut Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Kemendikbud Nono Adya S mengatakan, Kegiatan Fasilitas Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM) merupakan program unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Adapun tujuan dari bantuan pemerintah FKBM ini adalah untuk revitalisasi, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas. Keberadaan komunitas budaya dalam rangka pelestarian kebudayaan, sasaran dari bantuan pemerintah FKBM adalah keraton, komunitas adat, sanggar seni, organisasi penghayat kepercayaan, dan komunikasi tradisi, kata Nono.

Nono menjelaskan, Kegiatan FKBM telah dilaksanakan pada tahun 2012, hingga tahun 2017 Kemendikbud telah memberikan fasilitas bantuan pemerintah kepada 1760 komunitas budaya di seluruh Indonesia. Pada tahun 2018 ini akan difasilitasi 232 komunitas budaya.

“Kami melakukan kegiatan ini baru tahap pertama, selanjutnya akan terus berlangsung kegiatan ini. Mudah-mudahan kedepannya komunitas budaya di Indonesia semakin meningkat dan terus berkembang demi budaya bangsa Indonesia yang maju,” ucap Nono.(29/4/18).

Dia melanjutkan, seluruh komunitas budaya yang diundang dalam kegiatan Workshop FKBM tahun 2018 telah melalui proses verifikasi administrasi maupun verifikasi lapangan. Jadi, Workshop ini merupakan seleksi akhir bagi calon penerima bantuan pemerintah FKBM. Seleksi akhir dilakukan dengan mengecek kembali dokumen asli sesuai dengan persyaratan administrasi serta Rincian Anggaran Biaya (RAB), bagi komunitas budaya yang memenuhi persyaratan akan ditetapkan sebagai penerima bantuan pemerintah melalui penandatangan MoU berupa Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP2B) dan BAP.Ungkapnya Hilmar Farid.(Bambang S)