MAKASSAR – Ratusan anggota komunitas budaya dan masyarakat adat berkumpul di Makassar Golden Hotel selama sepekan. Kehadiran mereka di Makassar dalam rangka workshop fasilitasi komunitas budaya di masyarakat (FKBM) dan revitalisasi desa adat (RDA).

Workshop FKBM dan RDA dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama di makassar dilaksanakan pada 13 sampai 17 Juni 2016. Kemudian dilanjutkan tahap dua di Jakarta pada 20 sampai 24 Juni 2016.

Sri Hartini, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, workshop ini merupakan seleksi akhir dan penetapan penerima bantuan pemerintah.

“Komunitas budaya dan desa adat yang memenuhi persyaratan akan ditetapkan sebagai penerima bantuan pemerintah,” kata Sri usai pembukaan Workshop di Makassar Golden Hotel, Senin 13 Juni 2016.

Jumlah bantuan pemerintah untuk komunitas budaya terpilih bervariasi. Untuk komunitas budaya antara Rp 80 juta sampai Rp 100 juta. Sementara untuk desa adat antara Rp 400 juta sampai Rp 500 juta.

Tahun ini jumlah komunitas budaya dan desa adat yang dinyatakan lolos dan ditetapkan sebagai penerima fasilitasi FKBM adalah 334 komunitas dan 139 desa adat. Pemilihan ini setelah menyeleksi ribuan proposal yang masuk. “Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan kualitas komunitas dan memperbaiki desa adat,” kata Sri.

Hilmar Farid Direktur Jendral Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, banyaknya komunitas budaya dan desa adat yang berhenti dan punah karena terjadi salah kelola. “Masyarakat gagal mengelola,” kata Hilmar.

Untuk itu, pemerintah akan menjadikan program revitalisasi budaya dan desa adat sebagai program prioritas. “Presiden Jokowi serius merevitalisasi kawasan adat,” kata Hilmar.

Sumber : http://makassarterkini.com/komunitas-budaya-dan-masyarakat-adat-berkumpul-di-makassar/